LINTAS7.NET, PACITAN- Kabupaten Pacitan dianugerahi alam yang menjanjikan bagi dunia pertanian. Pun, untuk produksi tanaman janggelan yang menjadi andalan bagi para petani di wilayah Kecamatan Bandar. Besarnya potensi ekonomi yang ditawarkan, menarik banyak orang untuk berinvestasi janggelan. Tak sekedar penanaman tetapi juga pengolahan janggelan.
Satu diantara pelaku usaha janggelan di wilayah ini adalah Haris Kiswanto. Selama puluhan tahun dia berkecimpung di dunia bisnis janggelan. Menurutnya, setiap harinya rata-rata ada 48 sampai 60 ton janggelan kering dikirim ke luar Pacitan menggunakan 4-6 truk besar. Jumlah itu akumulasi pengiriman saat musim kemarau.
“Setiap hari ada 4 sampai 6 truk yang keluar, untuk memenuhi kebutuhan pasar di wilayah luar Pacitan,” ujar Haris di Kecamatan Bandar.
Tingginya permintaan janggelan dari wilayah Bandar ini memang cukup beralasan. Sebab, menurut hasil penelitian dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Malang, janggelan asal Pacitan memiliki kualitas terbaik di Indonesia, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Selain dipasok ke luar daerah, sebagian hasil produksi petani janggelan diolah sendiri menjadi kuliner. Diantaranya diolah menjadi jelly alami sebagai bahan campuran minuman segar, seperti es dawet yang banyak dijumpai di Pacitan. Pada hari biasa, pengolahan janggelan ini bisa mencapai 60 kilogram. Jumlah ini akan meningkat tajam saat bulan ramadhan.
“Yang kami produksi di sini hanya sekitar 10 persen saja, sisanya kami distribusikan ke luar daerah. Dengan 12 karyawan kami memproduksi sekitar 60 kilogram per hari, namun waktu bulan Ramadan bisa mencapai 350 kilogram per hari,” tambah Haris.
Minuman berbahan janggelan, seperti es dawet sangat mudah dijumpai di berbagai tempat baik di pelosok desa maupun pusat kota Pacitan. Ketersediaan bahan baku janggelan yang besar cukup mendukung pergerakkan ekonomi masyarakat. Selain kapasitas produksi, pangsa pasar janggelan juga besar sehingga jadi peluang ekonomi yang menjanjikan.
“Janggelan jadi salah satu produk unggulan di sektor pertanian di Kecamatan Bandar. Peluang ekonomi cukup besar, sehingga kami terus mendorong agar masyarakat memaksimalkan potensi yang ada sebaik mungkin,” kata Wuriyanto, Camat Bandar.