LINTAS7.NET, PACITAN – Debat pasangan calon bupati dan wakil bupati Pacitan yang berlangsung kemarin malam menjadi sorotan publik setelah pasangan calon Ronny Wahyono-Wahyu Saptono Hadi melakukan kesalahan fatal menyebutkan lokasi wilayah Ngadirojo dan Sudimoro.
Dalam pernyataan tersebut, calon wakil bupati dari nomor urut 1 Saptono Wahyu Hadi ini menyebut bahwa Ngadirojo dan Sudimoro terletak di sebelah barat, yang ternyata merupakan informasi yang keliru.
Kesalahan ini tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga menjadi bahan kritikan dari rival politik. Banyak yang menilai bahwa ketidakakuratan ini menunjukkan kurangnya pemahaman calon terhadap daerah yang akan dipimpinnya. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh salah satu pendukung dari pasangan calon Nyawiji-Sumrambah.
“Sebagai pemimpin, sangat penting untuk memiliki pengetahuan mendalam tentang daerah yang akan dikelola. Kesalahan seperti ini bisa berpengaruh pada kepercayaan masyarakat,” kata Supri yang menyaksikan langsung di gedung Gasibu Swadaya bersama sejumlah pendukung lainnya.
Debat yang disaksikan oleh ribuan pemilih tersebut menampilkan visi misi, pendalaman, tanya jawab dari masing-masing pasangan calon. Namun, insiden salah sebut wilayah ini menjadi fokus diskusi di kalangan masyarakat, terutama di media sosial, di mana banyak netizen membahas kompetensi calon dalam memahami geografi daerah.
Situasi ini membuka peluang bagi pasangan calon pasangan calon nomor 2 menyoroti keunggulan mereka. Pasangan Aji-Gagarin, misalnya, menekankan pentingnya pengetahuan dan penguasaan wilayah dalam menciptakan program-program yang relevan untuk masyarakat.
“Kami tidak hanya hadir untuk menjawab pertanyaan, tetapi juga memahami kebutuhan masyarakat secara mendalam,” kata Gagarin Sumrambah paslon Nyawiji-Sumrambah.
Debat ini menjadi semakin ketat mendekati pemilihan yang akan berlangsung tanggal 27 November mendatang. Para pemilih diharapkan untuk lebih kritis dalam menilai para calon berdasarkan informasi yang akurat dan kemampuan mereka dalam mengenali serta menangani isu-isu lokal.
Analisis menunjukkan bahwa kesalahan dalam debat dapat memengaruhi opini publik. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan media sosial untuk berbagi pandangan, kesalahan kecil bisa berakibat besar dalam pencitraan calon. Oleh karena itu, penguasaan wilayah dan isu lokal menjadi sangat penting dalam menjalin kepercayaan dengan pemilih.