LINTAS7.NET, MADIUN – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Madiun yang meluncurkan inovasi program pelayanan jemput bola yang diberi nama PECEL PINCUK JOSS. Dengan program ini, pelayanan sekaligus pengawasan orang asing semakin efektif.
Kepala Kantor Imigrasi Madiun, Adithia Perdana, mengatakan, sebelumnya pemohon izin tinggal harus datang bolak-balik ke kantor sebanyak tiga kali untuk mengurus permohonan izin tinggal. Dengan inovasi ini, petugas yang mendatangi orang asing yang mengajukan permohonan izin tinggal.
Adithia menjelaskan, program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan pengawasan terhadap orang asing yang tinggal di Indonesia.
“Sekarang kami memiliki aplikasi PECEL PINCUK JOSS, jadi permohonan izin tinggal bisa dilakukan secara online, nanti foto wawancara dan sidik jarinya dilakukan petugas. Petugas nanti yang akan jemput bola, jadi dia nggak perlu datang ke kantor untuk sidik jari. Setelah selesai, dokumennya juga diantar petugas,” kata Adithia, Jum’at (30/4/2021).
Ia menuturkan, inovasi ini selain memudahkan pemohon, dengan datang ke lokasi, petugas keimigrasian juga sekaligus dapat melakukan pengawasan.
“Jadi orang asing tidak perlu datang ke kantor,” tambahnya.
Terkait pengawasan orang asing, Adithia menjelaskan bahwa, dengan petugas datang ke lokasi, bisa sekaligus untuk memastikan dia (orang asing) benar-benar tinggal sesuai dengan izin tinggal yang dikeluarkan atau tidak.
“Bener nggak aktifitasnya sesuai dengan izin yang dikeluarkan,” imbuhnya.
Aplikasi “PECEL PINCUK JOSS” ini merupakan akronim dari Pelayanan Cepat Online Pemohon Izin Tinggal Cuma Duduk Jemput Ora Suwi-suwi. Inovasi ini sengaja dibuat, mengingat banyaknya warga negara asing (WNA) di wilayah kerja Kantor Imigrasi Madiun.
Di wilayah kerja Kantor Imigrasi Madiun terdapat beberapa instansi strategis, di antaranya Lanud Iswahyudi yang terletak di Maospati Kabupaten Magetan, Industri Kereta Api (PT INKA) dan industri pengolahan gula Rejo Agung. Di bidang pendidikan terdapat PonpesModern Gontor dan juga Ponpes Al-Fatah Temboro yang memiliki ratusan santri dari luar negeri.
“Hari ini tadi ada tiga petugas Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Madiun, yang melakukan pengambilan foto biometrik pada santri Ponpes Al-Fatah Temboro berjumlah 10 orang, yang berasal dari Thailand, Malaysia, dan Vietnam,” katanya.
Muhamad Nazhan, salah seorang santri di Ponpes Al-Fatah Temboro asal Malaysia mengaku senang dengan diluncurkannya aplikasi PECEL PINCUK JOSS. Sebab, kini ia tak perlu bolak-balik datang ke Kantor Imigrasi Madiun untuk mengurus dokumen izin tinggal.
“Alhamdulillah, selama belajar di pondok, kami warga foreign tidak perlu meninggalkan kegiataan di pondom untuk memperpanjang visa kami,” kata santri yang sudah empat tahun belajar di Ponpes Al-Fatah Temboro ini.
Apalagi, lanjut Nazhan, saat ini sedang pandemi Covid-19. Menurutnya dengan adanya layanan aplikasi ini, dapat mengurangi resiko penularan atau kontak dengan orang lain. (di/ant/red/adv)