LINTAS7.NET, PACITAN – Pantai Bresah menjadi pilihan tepat bagi pelancong yang mendambakan ketenangan, panorama alami, sekaligus nuansa penuh cerita di ujung selatan Jawa.
Pemerintah Kecamatan Pringkuku bersama masyarakat setempat pun terus berupaya mengembangkan destinasi ini dengan berbasis kearifan lokal.
Upaya tersebut tak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga memberi kesempatan wisatawan merasakan pengalaman otentik khas Pacitan.
Camat Pringkuku, Suwoto, menegaskan bahwa Pantai Bresah memiliki keunikan tersendiri.
“Selain keindahan alamnya yang luar biasa, ada nilai budaya dan cerita rakyat yang menyertainya. Kami berharap pengelolaan destinasi ini bisa dilakukan secara bijak, sehingga tetap lestari dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujarnya, Sabtu (14/9/2025).
Keunikan itu salah satunya hadir lewat kisah mistis yang diwariskan turun-temurun. Konon, dari arah Pulau Tledek yang berada tak jauh dari garis pantai, kadang terdengar alunan gamelan misterius. Aura magis itu seakan melengkapi keindahan yang tersaji di hadapan mata.
Nama Bresah sendiri berasal dari kata “mbresah” yang berarti alami dan berserak. Julukan tersebut begitu tepat menggambarkan suasana pantai yang masih perawan, dikelilingi padang rumput hijau, tanaman pandan, hingga pohon cemara yang menambah kesan asri. Deburan ombak besar khas laut selatan membuat pemandangan kian memukau.
Untuk mencapainya, wisatawan harus melewati jalan setapak dengan sepeda motor. Sementara bagi yang membawa mobil, kendaraan bisa dititipkan di Pantai Watukarung, lalu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki atau menggunakan jasa ojek lokal yang disediakan warga.
Di balik perbukitan Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, surga kecil bernama Pantai Bresah ini pun menanti untuk dijelajahi eksotis, alami, dan penuh cerita. (Red/Adv).






