LINTAS7.NET, PACITAN- Pemerintah Kabupaten Pacitan menunjukkan keseriusan dalam penanganan bencana kekeringan. Terlebih, masalah krisis air itu jadi persoalan tiap musim kemarau melanda Kota 1001 Goa.
Program penanggulangan kekeringan yang direalisasikan berupa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Hibah Air Minum Pedesaan (HAMP). Progam yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus senilai belasan miliar itu menyasar lebih dari tiga ribu rumah tangga.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji menyadari betul penyelesaian krisis air bersih harus melibatkan semua pihak. Masyarakat, pemangku kepentingan di tingkat desa hingga kabupaten serta swasta.
“Kekeringan ini masalah tahunan sejak lama. Perlu komitmen kuat dan kebersamaan untuk menyelesaikannya. Berbagai program penanggulangan krisis air bersih yang ada harus dijalankan secara optimal,” kata Bupati Aji.
Bupati mengajak semua pihak bersama-sama menyelesaikan tiap permasalahan. Komitmen itu akan memudahkan penanganan krisis air bersih.
Menurutnya, pemerintah menyiapkan program dan infrastruktur, masyarakat berperan memastikan mendapat manfaat.
“Kita berharap infrastruktur yang sudah dibangun dapat dimanfaatkan Kelompok Pengelola SPAM untuk memberikan pelayanan penyediaan air minum di masing-masing desa penerima (program),” tandas bupati.
Diketahui, Pemkab Pacitan menyalurkan program SPAM DAK senilai Rp. 14,8 M untuk 2.376 Sambungan Rumah dan HAMP sebesar Rp. 1,8 M bagi 825 Sambungan Rumah. Program ini direalisasikan di 35 desa di Pacitan. (Adv/Is).