LINTAS7.NET, PACITAN – Warga Desa Purworejo dan Desa Banjarsari, Kecamatan Pacitan, mengeluhkan kondisi jalan penghubung antar desa yang dinilai tidak diperbaiki secara menyeluruh. Dari sejumlah titik kerusakan di ruas jalan tersebut, hanya tiga titik yang mendapat perbaikan permanen dengan pengecoran semen.
Sementara itu, sebagian besar lubang lainnya hanya ditambal dengan material pasir, koral dan tanah, yang dinilai warga tidak efektif dan mudah rusak. Bahkan, beberapa titik masih belum tersentuh perbaikan sama sekali.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pengecoran semen menghasilkan permukaan jalan yang kokoh dan aman dilalui. Sebaliknya, tambalan dari pasir, koral, dan tanah, kerap terkikis air hujan, sehingga lubang kembali terbuka dan membahayakan pengguna jalan.
“Kalau hujan, urukan pasir, koral dan tanah itu gampang hilang. Lubangnya muncul lagi, dan sangat rawan kecelakaan,” ungkap Sutarno warga sekitar, Selasa (24/6/25). Ia berharap perbaikan dilakukan secara permanen demi keselamatan pengendara, terutama sepeda motor.
Jalan penghubung tersebut merupakan akses vital bagi aktivitas masyarakat, termasuk distribusi hasil pertanian, akses pendidikan, hingga kegiatan ekonomi warga. Mereka khawatir, jika tidak segera diperbaiki secara menyeluruh, kerusakan akan semakin parah dan menimbulkan beban biaya yang lebih besar di kemudian hari.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pacitan, Suparlan, menyatakan bahwa perbaikan dilakukan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan anggaran daerah.
“Iya, sebenarnya ingin kita perbaiki semua sekaligus, tapi mengingat anggaran terbatas, maka penanganannya dilakukan secara bertahap,” jelas Suparlan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Meski memahami kendala anggaran, warga berharap pemerintah daerah bisa segera merealisasikan perbaikan secara merata dan menyeluruh, agar jalur penghubung antardesa tersebut kembali aman, nyaman, dan mendukung kelancaran aktivitas warga sehari-hari.