PERINGATAN hari kemerdekaan 17 Agustus (selanjutnya baca: Agustusan) tahun ini, sepertinya cukup berbeda. Begitu meriah. Walaupun, Agustusan itu memang identik dengan kemeriahan. Namun, kemeriahan itu sempat berkurang mulai tahun 2020 lalu. Ketika adanya wabah Covid-19. Mungkin baru tahun ini, kemeriahan seperti yang sudah-sudah, kembali lagi. Itulah sebabnya, Agustusan tahun ini, kemeriahannya seperti kembali lagi.
Sebelum membahas Agustusan, saya ingin menuliskan terlebih dahulu kegiatan tahapan Pemilu 2024 pada sepekan terakhir. Pada sepekan terakhir, KPU Pacitan melaksanakan tahapan verifikasi administrasi (vermin) partai politik calon peserta Pemilu 2024. Tahapan ini dimulai sejak Selasa (16/8) kemarin dan terus dikebut hingga sepekan ke depan.
Sehari sebelum dimulainya vermin, tepatnya Senin (15/8), KPU Pacitan memulai pekan dengan rapat pleno rutin. Setelah itu dilanjutkan sore harinya rakor dengan Bawaslu Pacitan. Menyamakan pemahaman berkaitan dengan teknis pelaksanaan vermin. Malam harinya, digelar rakor bersama seluruh unsur pimpinan partai politik calon peserta Pemilu Tahun 2024. Agendanya, menegaskan bahwa KPU Pacitan akan memulai tahapan vermin keanggotaan parpol.
Istilah “I don’t like Monday” yang menjadi judul lagu Boomtown Rats, sebuah band rock asal Irlandia, sepertinya tidak berlaku. Sebab, meski Senin dilalui dengan agenda yang padat, kami di KPU Pacitan, tetap “I love Monday”. Integritas 24 jam. Apalagi, setelah rakor malam hari dengan parpol, rapat masih berlanjut dengan seluruh tim verifikator di internal KPU Pacitan. Jelang dini hari, istirahat baru bisa dilangsungkan. Benar sekali pesan-pesan leluhur kami di KPU, bahwa ketika tahapan, istirahat itu bonus!
Selasa (16/8), tahapan vermin dimulai. Di KPU Pacitan, hal itu ditandai dengan rapat pleno pembukaan vermin, pada pukul 08.00 WIB. Bawaslu Pacitan, hadir langsung menyaksikan prosesi tersebut. Proses ini dikerjakan oleh 13 orang verifikator dari internal KPU Pacitan. Dalam perjalanannya, proses vermin ini dipantau ketat oleh Bawaslu Pacitan. Mereka menerjunkan belasan personilnya. Full team dan full time.
Setelah vermin seharian, pada malam harinya Bawaslu Pacitan mengirimkan surat himbauan. Intinya, meminta KPU Pacitan memastikan fase-fase verifikasi berjalan sesuai tahapan. Sehingga partai politik calon peserta pemilu tidak dirugikan. Bawaslu juga meminta supaya KPU Pacitan mengonsultasikan perihal akses sistem informasi partai politik (Sipol) yang masih sering terjadi kendala, kepada pimpinan KPU di atasnya.
Himbauan tersebut ditindaklanjuti segera. Malam itu juga (16/8), KPU Pacitan menggelar rapat pleno. Sampai larut. Mungkin pleno ini berakhir sudah masuk hari Rabu (17/8) dini hari. Selain membahas himbauan, sekaligus evaluasi pelaksanaan vermin hari pertama. Salah satu ketetapan rapat memutuskan KPU Pacitan akan berkonsultasi kepada KPU Jawa Timur, keesokan harinya. Saya bersama Kasubbag Hukum dan SDM Danang Kuntadi, diamanatkan untuk berangkat ke Surabaya, melakukan konsultasi.

Tepat setelah upacara peringatan kemerdekaan 17 Agustus, konsultasi itu kami lakukan. Kami bertemu Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jawa Timur Insan Qoriawan. Kami berdiskusi perihal himbauan Bawaslu ini. Termasuk mengevaluasi pelaksanaan vermin di KPU Pacitan. Pada intinya, KPU Pacitan masih on the track.
Begitulah. Hingga proses vermin ini terus berjalan dan dipantau progres hariannya di setiap pagi. Sebagai informasi, jumlah keanggotaan partai politik yang dilakukan vermin KPU Pacitan sebanyak 20.124 orang. Tersebar pada 21 partai politik, dari total 24 partai politik yang mendaftar ke KPU RI. Hingga Senin (22/8) pagi ini, progres vermin mencapai sekitar 73,8 persen.
Sementara itu, di sela-sela kegiatan krusial ini, pada Jumat (19/8), ketua bersama divisi sosdiklih parmas SDM serta divisi perencanaan data informasi, menjadi pembicara sosialisasi di DPRD Pacitan. Di hadapan para wakil rakyat ini, sejumlah tahapan Pemilu 2024 disampaikan. Antusias para legislator ini tampak ketika sejumlah pertanyaan dilontarkan untuk menjadi bahan diskusi.
Selain running tahapan, sepekan kemarin juga menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia: hari kemerdekaan ke-77. Tahun ini mungkin untuk kali pertama Agustusan kembali meriah. Pasca adanya pandemi. Di sudut-sudut wilayah di Pacitan, kemeriahan itu tampak. Lomba-lomba tradisional semarak Agustusan, juga kembali digelar.
Tidak hanya lomba-lomba. Kemeriahan ini juga tampak pada prosesi rangkaian peringatan Agustusan. Jika pada dua tahun terakhir kegiatan ini dilakukan secara daring, kali ini pelaksanaannya secara langsung. Benar-benar berbeda suasananya.
KPU Pacitan juga tak luput terlibat di dalamnya. Seperti pada Selasa (16/8) pagi, divisi sosdiklih parmas SDM menghadiri undangan menyaksikan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia di gedung DPRD. Malam harinya, saya mewakili KPU Pacitan untuk mengikuti salat hajat dan sujud syukur di Masjid Agung Darul Falah Pacitan bersama sejumlah forkopimda dan undangan lainnya. Sedangkan ketua, menghadiri upacara detik-detik proklamasi pada keesokan harinya.
Tepat 17 Agustus 2022, upacara dilangsungkan. Di berbagai instansi hingga pelosok-pelosok dusun. Di KPU Pacitan, upacara ini dipusatkan di halaman kantor. Diikuti keluarga besar KPU dan Bawaslu Pacitan. Bertindak sebagai inspektur upacara, ketua KPU Pacitan. Sedangkan ketua Bawaslu Pacitan membaca naskah proklamasi.
Pada kesempatan ini, amanat ketua KPU RI dibacakan langsung. Salah satu penekanan dalam amanat tersebut adalah harapan untuk tetap menjaga silaturahmi dan soliditas. Khususnya sesama penyelenggara pemilu, pemangku kepentingan dan seluruh elemen masyarakat. Sehingga Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 dapat menjadi sarana meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Rangkaian kegiatan Agustusan ini benar-benar meriah. Pota-poto kegiatan juga berseliweran di sejumlah beranda media sosial. Baik institusi maupun pribadi. Semua dalam satu frekuensi yang sama, euforia menyambut hari kemerdekaan negara tercinta. Merdeka! (*)
Tulisan ke-4/Edisi 15-21 Agustus 2022