Putri Wulandari Divonis Bebas, Tidak Terbukti Jadi Mucikari Anak di Bawah Umur

- Jurnalis

Rabu, 2 Juli 2025 - 16:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LINTAS7.NET, PACITAN – Putri Wulandari (PW), warga Bulak Kulon, Desa Gunan, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, akhirnya menghirup udara bebas usai divonis tidak bersalah oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Pacitan. Sidang putusan yang digelar pada Rabu (2/7/2025) siang tersebut menyatakan PW tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Kuasa hukum PW, Imam Bajuri, mengonfirmasi langsung kabar tersebut. Dalam keterangannya, Bajuri menyebut bahwa majelis hakim menilai dakwaan jaksa tidak sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap selama persidangan.

“Dalil yang disampaikan jaksa tidak sesuai dengan fakta persidangan. Putri bukan pelaku, melainkan korban. Selama proses peradilan, klien kami juga bersikap kooperatif,” ujarnya.

Baca Juga :  Pilbup Pacitan 2024 Berpotensi Sajikan Persaingan Sengit di Tulakan

PW sebelumnya didakwa melanggar Pasal 506 dan 296 KUHP, dengan tuduhan menjadi mucikari anak di bawah umur. Ia dituntut tujuh tahun penjara oleh JPU karena diduga melakukan praktik prostitusi (open BO) bersama keponakannya, IP. Keduanya tertangkap dalam razia Operasi Pekat oleh Polres Pacitan pada 15 Februari 2025 di sebuah hotel di Kelurahan Sidoharjo.

Namun, dalam pertimbangan hakim, PW justru dinilai sebagai korban kondisi ekonomi yang sulit. Diketahui bahwa ia sehari-hari bekerja sebagai penjahit di usaha konveksi rumahan dan kehadirannya di Pacitan bukan dalam rangka praktik mucikari.

“Putusan ini kami sambut baik. Klien kami telah dibebaskan dari Rutan Pacitan dan kini telah kembali berkumpul dengan keluarganya. Selanjutnya, kami akan fokus memperjuangkan pemulihan nama baik dan hak-haknya,” tambah Bajuri.

Baca Juga :  Wiyoro Punya Aksi Pukul Kenthongan di Jalan Raya

Meski telah dibebaskan, kasus ini sempat menuai perhatian publik, terlebih karena selama masa penahanan, Putri Wulandari diduga menjadi korban pemerkosaan oleh Aiptu Lilik Cahyadi, mantan Kepala Satuan Tahti Polres Pacitan. Kasus tersebut telah ditangani oleh Bidang Propam Polda Jawa Timur dan berakhir dengan vonis pemecatan tidak hormat (PTDH) terhadap Aiptu Lilik.

Dengan putusan bebas tersebut, secara hukum Putri Wulandari dinyatakan tidak bersalah dan berhak menjalani kembali kehidupan normalnya.

Berita Terkait

PKD dan Dirosah Ula GP Ansor Pacitan Resmi Dibuka, Gus Hammam Luncurkan Buku Dalil Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah
KONI Pacitan Butuh Pemimpin Muda, Energik, dan Visioner,  Danur Suprapto Jawab Tantangan Itu
Desa Sukoharjo dan Telkomsel Hadirkan Program “Baktiku Negeriku” untuk Percepat Digitalisasi dan Pemberdayaan Desa  
STBM 5 Pilar, Langkah Nyata Sidoharjo Mewujudkan Kelurahan Sehat dan Mandiri
Kuasa Hukum Dani Santoso, Penjualan BBL Seharusnya Dikenai Sanksi Administratif Bukan Pidana
Sekolah Sunyi, Ruang Kelas Kosong, Dua SD di Pacitan Seperti Tak Berpenghuni
Sekolah Rakyat Pacitan Mulai MPLS, Fokus pada Karakter dan Keterampilan Hidup
Ronthek Pring Sedhapur Tulakan Bawa Pesan Hindari Keserakahan
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:46 WIB

PKD dan Dirosah Ula GP Ansor Pacitan Resmi Dibuka, Gus Hammam Luncurkan Buku Dalil Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah

Minggu, 20 Juli 2025 - 11:19 WIB

KONI Pacitan Butuh Pemimpin Muda, Energik, dan Visioner,  Danur Suprapto Jawab Tantangan Itu

Kamis, 17 Juli 2025 - 12:40 WIB

Desa Sukoharjo dan Telkomsel Hadirkan Program “Baktiku Negeriku” untuk Percepat Digitalisasi dan Pemberdayaan Desa  

Kamis, 17 Juli 2025 - 10:08 WIB

STBM 5 Pilar, Langkah Nyata Sidoharjo Mewujudkan Kelurahan Sehat dan Mandiri

Rabu, 16 Juli 2025 - 17:19 WIB

Kuasa Hukum Dani Santoso, Penjualan BBL Seharusnya Dikenai Sanksi Administratif Bukan Pidana

Berita Terbaru