LINTAS7.NET, PACITAN – Hujan yang mulai turun dalam beberapa hari terakhir membawa berkah bagi sebagian orang, namun menjadi mimpi buruk bagi warga dan pengguna jalan di ruas Desa Purworejo–Banjarsari, Kecamatan Pacitan.
Jalan utama utama penghubung antardesa itu kini semakin rusak parah. Lubang-lubang besar yang sempat diuruk beberapa waktu lalu kembali menganga setelah diguyur hujan deras.
Kondisi paling memprihatinkan terlihat di perempatan traffic light Desa Mentoro ke arah utara menuju Desa Purworejo. Jalan yang menjadi jalur utama bagi warga, pelajar, hingga pekerja kini berubah menjadi lintasan penuh genangan air dan kubangan lumpur.
Beberapa minggu lalu, pihak terkait sempat melakukan pengurukan menggunakan material campuran pasir, koral, dan tanah. Namun perbaikan itu tak bertahan lama. Begitu hujan turun, material urukan hanyut, menyisakan lubang-lubang di tengah jalan.
“Setiap hari saya lewat sini antar anak ke sekolah. Jalannya rusak banget, apalagi kalau hujan, licin dan becek. Pernah juga hampir jatuh,” keluh Asmorejo, warga sekitar, Selasa (28/10/25).
Keluhan serupa juga datang dari para pelajar yang setiap pagi melintasi jalur tersebut menggunakan sepeda motor. Selain harus ekstra hati-hati, mereka kerap terlambat ke sekolah karena kendaraan harus berjalan pelan di titik-titik jalan yang rusak parah.
“Kalau pagi ramai, semua harus pelan-pelan karena takut jatuh. Kadang airnya tinggi banget di lubang, jadi nggak kelihatan dalamnya,” tutur Endra, siswa salah satu SMA di Pacitan.
Kerusakan jalan di jalur Purworejo–Banjarsari bukan persoalan baru. Warga menyebut, sudah bertahun-tahun ruas tersebut rusak tanpa penanganan berarti. Padahal, jalan itu menjadi akses penting bagi masyarakat menuju pusat kota, termasuk bagi mobilitas ekonomi dan pendidikan.
Beberapa pengendara berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret, tidak sekadar tambalan sementara. Mereka menuntut perbaikan permanen agar kondisi jalan tidak terus mengulang siklus rusak–ditambal–rusak kembali.
“Sudah sering diperbaiki tapi hasilnya begitu-begitu saja. Harapannya pemerintah jangan cuma tambal sulam, tapi diperbaiki total biar awet,” ujar Wulan, seorang guru yang biasa melintasi jalan tersebut setiap hari.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan sebelum kondisi jalan semakin membahayakan pengguna, terutama saat intensitas hujan makin tinggi.






