Ansor Respon Politisasi Organisasi dan Kyai di Pilbup Pacitan

- Jurnalis

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 10:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LINTAS7.NET,PACITAN- Upaya mempolitisasi Organisasi Nahdlatul Ulama untuk kepentingan politik pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan menuai reaksi dari Badan Otonom NU di Pacitan. Adalah Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang memiliki pandangan berbeda menyikapi perkembangan dinamika politik kekinian. 

Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Pacitan, Muhammad Munaji, mengatakan bukan tugas organisasi di bawah naungan NU untuk memenangkan salah satu kandidat di Pilkada Pacitan. Karena menurutnya, peranan Badan Otonom NU lebih pada politik kebangsaan mengawal proses demokrasi berjalan sesuai aturan. Dia, tak sepakat dengan gerakan politisasi para tokoh agama untuk kepentingan politik sepihak. 

“Secara organisasi sikap GP Ansor sangat jelas bahwa tidak mendukung salah satu pasangan calon. Karena tugas Ansor berperan aktif dalam politik kebangsaan. Kader Ansor secara personal diperbolehkan berpolitik tapi harus santun dan tidak mempolitisasi tokoh-tokoh khusunya kyai. Karena Kyai merupakan penengah atas permasalahan umat,” ujar Munaji, pada awak media Jum’at (9/10) malam.

Baca Juga :  Sadar Tak Mudah, Gagarin Yakin Mampu Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Pandangan serupa diungkap, Komandan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Imam Syarifuddin. Menurut Imam, NU maupun Badan Otonom Ansor berprinsip pada politik kebangsaan sehingga tidak berada pada jalur politik praktis untuk mengarahkan dukungan pada salah satu kontestan. Mengawal proses Pemilukada berjalan jujur dan adil, tegasnya, lebih utama. 

“Jadi benar domain Ansor itu bukan politik praktis tapi politik kebangsaan. Kami memiliki tugas yang lebih besar dan penting untuk menjaga kerukunan, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tentunya Pancasila. Sehingga posisi kami dalam percaturan politik itu lebih tepatnya menjadi penengah,” tandas Imam. 

Baca Juga :  Musda Golkar Disebut Tercepat Dunia yang Mirip Kudeta

Sikap GP Ansor Pacitan ini sejalan dengan Makhlumat Pengurus Wilayah NU Jawa Timur tentang Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2020 yang diterbitkan pada 7 September lalu. PWNU Jatim melarang penggunaan pelbagai Atribut NU, penggunaan sarana prasarana NU untuk berpolitik praktis. 

Lain itu, Pengurus NU dan Pimpinan Perangkat Organisasinya diharuskan cuti, jika menjadi Juru Kampanye maupun mengikuti kegiatan kampanye salah satu peserta. Intruksi itu untuk menjaga tegaknya khittah NU, komitmen identitas, serta jati diri NU sebagai jam’iyyah diniyah ijtima’iyyah (organisasi keagamaan dan kemasyarakatan). 

Berita Terkait

Inilah Profil Arif Setia Budi (ASB) Anak Transmigran yang Jadi Ketua DPRD Pacitan
Penerima Manfaat BLT DBHCHT Pacitan di Tahun 2024 Meningkat
Pacitan Siap Sukseskan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024
Bergabungnya PDIP dan PKB Yakin Raih Suara Signifikan di Kecamatan Bandar
Kampanye Perdana Aji-Gagarin Disambut Ratusan Warga Bandar  
Rugikan Negara 1,6 Miliar, Kejaksaan Negeri Pacitan Tetapkan Satu Tersangka Tindak Pidana Korupsi
Penyelewengan Dana KUR, Kejaksaan Pacitan Tangkap Warga Tegalombo di Hongkong
Polres Pacitan Identifikasi Potensi Kerawanan Pilkada 2024

Berita Terkait

Rabu, 9 Oktober 2024 - 19:33 WIB

Inilah Profil Arif Setia Budi (ASB) Anak Transmigran yang Jadi Ketua DPRD Pacitan

Selasa, 8 Oktober 2024 - 14:41 WIB

Penerima Manfaat BLT DBHCHT Pacitan di Tahun 2024 Meningkat

Senin, 7 Oktober 2024 - 07:53 WIB

Pacitan Siap Sukseskan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024

Minggu, 6 Oktober 2024 - 12:22 WIB

Bergabungnya PDIP dan PKB Yakin Raih Suara Signifikan di Kecamatan Bandar

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 12:48 WIB

Kampanye Perdana Aji-Gagarin Disambut Ratusan Warga Bandar  

Jumat, 4 Oktober 2024 - 21:09 WIB

Penyelewengan Dana KUR, Kejaksaan Pacitan Tangkap Warga Tegalombo di Hongkong

Kamis, 3 Oktober 2024 - 22:23 WIB

Polres Pacitan Identifikasi Potensi Kerawanan Pilkada 2024

Rabu, 2 Oktober 2024 - 19:09 WIB

Tiga Tahun Terakhir, Penduduk Miskin Pacitan Turun Signifikan

Berita Terbaru