LINTAS7.NET, PACITAN – Mbah Sayem adalah julukan pada sosok rangka manusia yang ditemukan para peneliti pada tahun 1999 dari Song Terus di Desa Wareng Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan yang nyaris utuh dalam posisi kaki terlipat, berbaring, dan tangannya menggenggam alat batu dan alat dari tulang.
Mbah Sayem sebuah kerangka manusia prasejarah yang diperkirakan telah berumur 40-50 tahun. Ia seorang pria yang diduga telah terkubur di Song Terus selama kurang lebih dari 10.000 tahun yang lalu.
Song Terus Expo yang bertajuk “Jagat Mbah Sayem” untuk membuktikan adanya sejarah manusia purba di Jawa. Diduga keras hidup di goa-goa kawasan Gunung Sewu adalah terminal pendaratan homo erectus, seperti di Sangiran. Goa-goa di Pacitan sebagai rumah tinggal bagi manusia purba sejak 450.000 tahun yang lalu.
“Mbah Sayem ini menjadi pengingat sejarah buat Pacitan dan Jawa pada umumnya karena manusia purba itu hidup di goa-goa dan kebetulan ditemukan disini. Ini saya kira bukan hanya buat Indonesia tapi juga untuk dunia menjadi temuan penting soal Mbah Sayem,” jelas Budhi Hermanto, Kurator Pameran Obyek Pemajuan Kebudayaan Expo Song Terus, Rabu (27/12/2023).
“Pameran Pemajuan Obyek Kebudayaan mempunyai undang-undang pemajuan kebudayaan yang didalamnya ada 10 pokok obyek pemajuan kebudayaan sebagai sesuatu yang hidup dan tumbuh di masyarakat,” tambahnya.
Proses hidup manusia kita jaman dulu penuh dengan kearifan, seperti cara membangun rumah dari joglo yang harus diakui menjadi salah satu temuan penting pada teknologi masyarakat yang hidup di daerah gempa. Kalau kita lihat pada kejadian gempa hampir kebanyakan bangunan yang roboh adalah rumah modern namun bangunan dengan pasangan kayu lebih kokoh terhadap gempa.
“Pemajuan Obyek Kebudayaan di Song Terus Expo memamerkan berbagai pengetahuan dan budaya sebagai kekayaan yang harus kita banggakan, kita punya pengetahuan penting buat kemajuan peradaban,” tuturnya.
Selain pertunjukan seni tradisi, atraksi, video mapping dan musik. Song Terus Expo juga memamerkan sejumlah Obyek Pemajuan Kebudayaan dalam bentuk foto dan artefak, tentang ; Tradisi Lisan, Manuskrip, Adat Istiadat, Ritus, Pengetahuan Tradisional, Teknologi Tradisional, Seni, Bahasa, Permainan Rakyat, dan Olahraga Tradisional yang digelar mulai hari ini 27 Desember hingga 2 Januari 2024.