LINTAS7.NET, PACITAN – Terkenal akan keindahan alamnya, Kabupaten Pacitan juga menyimpan harta karun yang tak kalah menarik: kopi robusta berkualitas tinggi dari Desa Gembuk, Kecamatan Kebonagung. Kopi ini, yang dikenal dengan nama Kopi Tejo, telah menjadi simbol kebangkitan ekonomi lokal dan daya tarik bagi para pecinta kopi di seluruh Indonesia.
Para petani di Desa Gembuk berhasil memanfaatkan lahan subur seluas 5,5 hektar di sekitar bukit Pegunungan Tejo untuk menghasilkan kopi yang memiliki cita rasa khas. Proses budidaya yang sistematis dimulai dari pemilihan bibit unggul, penanaman, perawatan, hingga pengolahan akhir. “Kami telah mengubah pola tanam yang asal-asalan menjadi lebih terencana. Ini sangat penting untuk menjaga kualitas produk dan memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat,” kata Heri, salah satu petani kopi.
Kopi Tejo telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu kopi terbaik di Kota 1001 Goa. Dengan kadar air sekitar 15%, setiap kilogram kopi ini dipasarkan seharga Rp 55.000. Hasil panen mencapai 4,5 ton setiap tahunnya, berkat sekitar 15.000 batang tanaman kopi produktif yang dikelola dengan penuh perhatian.
Pemerintah Desa Gembuk tidak tinggal diam. Mereka berkomitmen untuk terus mendukung para petani dalam mengoptimalkan potensi kopi di wilayahnya. Kepala Desa Gembuk, Andi Dwi Pranoto, menegaskan, “Kami ingin mengintegrasikan produk kopi robusta dengan potensi wisata alam di pegunungan Tejo. Ini akan membantu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.”
Selain itu, pemerintah desa juga berfokus pada peningkatan kapasitas petani dan akses pemasaran. Pelatihan dan seminar tentang teknik budidaya modern serta pemasaran produk menjadi agenda rutin untuk memastikan petani mampu bersaing di pasar yang semakin ketat.
Camat Kebonagung, Udin Wahyudi, menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam mengembangkan budidaya kopi sebagai bisnis yang menjanjikan. “Kami berharap potensi kopi ini dapat dimaksimalkan, tidak hanya dalam kapasitas tetapi juga dalam kualitas, agar Kopi Tejo bisa dikenal di tingkat nasional,” ujarnya.
Pentingnya melibatkan generasi muda dalam sektor pertanian juga menjadi perhatian. Dengan pemanfaatan teknologi dan pendekatan inovatif, diharapkan mereka dapat berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan pemasaran kopi. “Generasi muda harus berani terjun dan berinovasi. Potensi Desa Gembuk sangat besar, dan mereka memiliki peran penting dalam pengembangannya,” tambah Udin.
Bagi para pecinta kopi, mencicipi Kopi Tejo dari Desa Gembuk adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Dengan cita rasa yang khas dan kualitas yang terjaga, kopi ini kini tersedia di berbagai pusat perbelanjaan, baik secara offline maupun online. Penggemar kopi bisa menikmati sensasi cita rasa yang memanjakan lidah, sekaligus mendukung perekonomian lokal.
Kopi Tejo bukan hanya sekadar minuman; ia adalah simbol harapan dan kebangkitan ekonomi masyarakat Desa Gembuk. Dengan segala upaya yang dilakukan, masa depan kopi ini menjanjikan, dan masyarakat setempat berharap untuk terus melihat perkembangan positif dalam industri kopi yang mereka cintai. (red/adv)