LINTAS7.NET, PONOROGO- Puluhan juru masak di Ponorogo mengikuti ajang cipta menu masakan bergizi yang digelar pemerintah setempat. Mereka beradu keahlian menyajikan kuliner bergizi di pendopo kabupaten pada Selasa (30/7/2024).
Lomba cipta menu masakan bergizi ini diikuti oleh 21 juru masak yang berasal daro tersebar 21 kecamatan di Ponorogo. Selain beradu keindahan tampilan sajian, para peserta juga beradu kemampuan untuk membuat beragam menu masakan dan minuman yang dibuat sendiri.
Selain itu, peserta harus bisa menciptakan menu makanan yang sehat dan mengandung protein serta hewani, termasuk harus membuat makanan berat selain nasi.
Dalam perlombaan ini banyak menu pilihan makanan yang diciptakan peserta. Mulai balado kedelai, steak tempe, sushi yang dibalut dengan bayam, tiwul hitam, nasi berbahan porang, hingga nugget kentang.
Bahkan, salah satu peserta ada yang berinovasi membuat minuman yang diberi nama jeruk plus plus. Minuman berbahan dari jeruk, lidah buaya, irisan mentimun dan madu sebagai pengganti gula itu diklaim mengandung banyak kandungan vitamin dan bisa dikonsumsi oleh tiga golongan. Meliputi balita, orang dewasa dan lansia.
“Ini minuman yang bisa diminum oleh balita, lansia sama ibu menyusui jadi ini isiannya bisa dikatakan banyak manfaatnya. Ini jeruk manis ditambah madu, timun yang diserut dikasih lidah buaya yang dipotong potong disetut sama madu biar seger dikasih madu,” kata Titis Ratriandari, peserta lomba.
Pecinta yang baru pertama kali mencicipi mengaku jika minuman ini memiliki rasa yang unik karena sedikit asam bercampur manis.
“Es jeruk plus plus, isinya lidah buaya, mentimun, biji selasih sama buah jeruk, ditambah madu sedikit. Rasanya mantap manis ada asamnya sedikit terus segar,” kata Refki Elfida, pecinta kuliner.
Lomba ini sengaja dilakukan untuk mengajak warga berinovasi agar mampu membuka peluang ekonomi. Termasuk mencegah keluarga mengkonsumsi makanan instan yang banyak mengandung zat pengawet.
“Harapan kita itu untuk anak-anak nilai gizinya lebih bagus tidak tergantung sama beras terus, tadi ada porang pengganti nasi, singkong, pisang kepok juga bisa,” kata Susilowati Sugiri Sancoko, Juri lomba.
Rencananya, lomba seperti ini akan terus diadakan setiap tahunnya/ agar warga mampu berinovasi dan menciptakan banyak peluang usaha. (adv)