Mengintip Ternak Sapi Perah Penghasil Ekonomi Warga di Tegalombo

- Jurnalis

Minggu, 10 November 2024 - 13:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proses pemerahan susu sapi perah di peternakan warga Desa Gemaharjo. (Foto:Lintas7.net).

Proses pemerahan susu sapi perah di peternakan warga Desa Gemaharjo. (Foto:Lintas7.net).

LINTAS7.NET, PACITAN- Potensi peternakan di Kabupaten Pacitan cukup menjanjikan. Setidaknya, bagi warga Desa Gemaharjo, ternak sapi perah telah memberikan banyak manfaat bagi ekonomi dan kesejahteraan.

Salah seorang peternak, Gayem, mengakui pada awalnya ia seorang peternak sapi biasa. Setelah mendapat bantuan satu ekor sapi perah dari pemerintah, dia makin giat mengembangkan peternakan hingga saat ini mempunyai lima belas ekor sapi perah.

“Dulu awalnya cuma punya satu, karena potensinya besar, saya beli lagi, akhirnya kini punya 15 ekor, dan enam yang siap diperah,” katanya pada wartawan.

Pemerahan susu hanya berlaku bagi sapi yang baru melahirkan. Agar proses pemerahan berjalan lancar, peternak memisahkan anakan sapi dari induknya. Tiap satu ekor sapi baru melahirkan rata-rata menghasilkan susu sebanyak 12 liter per hari. Pemerahan optimal bisa dilakukan selama enam bulan pasca sapi melahirkan.

“Setiap pagi, menjual susu ke fasilitas pendinginan di desa setempat dengan harga Rp 8.500 per liter. Harga jual susu ini lumayan stabil,” imbuhnya.

Baca Juga :  Dekatkan Pelayanan, Kang Giri Bakal Ngantor di Kecamatan

Peternakan sapi perah di Gemaharjo, menunjukkan perkembangan signifikan. Sejak tahun 2014, sapi perah jadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat lokal. Lebih dari 100 orang peternak yang rata-rata memiliki lima ekor. Kepala Desa Gemaharjo, Harmanto menjelaskan, bahwa perputaran ekonomi dari hasil penjualan susu di desa mencapai Rp 100-150 juta per bulan setelah dikurangi biaya produksi dan pakan.

“Jadi potensinya cukup besar, itu dilihat dari perputaran ekonomi di desa,” jelasnya.

Demi memaksimalkan potensi desa, saat ini warga berinovasi membuat produk jamu herbal hasil kombinasi susu perah dengan empon-empon. Produk olahan jamu yang diberi nama Raja Subali (Ramuan Jawa Susu Herbal Murni), diluncurkan oleh Bupati Indrata Nur Bayuaji dan mendapat sambutan positif sebagai minuman kesehatan berbasis bahan alami.

Usaha peternakan sapi perah ini tidak hanya meningkatkan pendapatan warga, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Banyak keluarga yang sebelumnya tidak mampu membeli kendaraan kini dapat memiliki sepeda motor atau bahkan mobil. Anak-anak peternak juga dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.

Baca Juga :  Tempat Hiburan Malam Wajib Tutup Total 10 Hari Awal Ramadhan

Camat Tegalombo, Nur Subhan, mengungkapkan bahwa peternakan sapi perah di wilayah ini bermula dari program bantuan pemerintah berupa satu ekor sapi perah kepada peternak yang sebelumnya terbiasa memelihara sapi penggemukan. Setelah merasakan manfaat ekonominya, warga mulai membeli sapi perah tambahan secara mandiri dan mengembangkan usaha ini lebih lanjut.

“Sekarang, ada peternak yang memiliki belasan hingga puluhan ekor sapi perah,” kata Nur Subhan.

Tidak hanya Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo juga memiliki beberapa desa lain yang aktif dalam peternakan sapi perah, seperti Desa Ploso, Tahunan, dan Tahunan Baru. Menurut data dari Pemerintah Kecamatan Tegalombo, terdapat sekitar 600 peternak dengan total populasi sapi mencapai 1.000 ekor. Keberhasilan ini bisa menjadi contoh baik bagi desa lain untuk memaksimalkan potensi desa. (red/adv).

Berita Terkait

Eksotisme Pringkuku Warnai Ekspedisi Merah Putih, SBY Tunjukkan Dukungan Penuh
Pacitan Gelar Ekspedisi Merah Putih 70-Mile Sea Paradise, AHY Dijadwalkan Ikut Susur Pantai
Lestarikan Budaya, Pagelaran Langen Beksan Warnai Pengukuhan Pengurus Baru di Pringkuku
PLN Nusantara Power UP Pacitan dan Warga Dersono Gelar Upacara Bendera di Atas Perahu Sungai Maron
Ibunya Nelayan Jatim, Khofifah Tinjau Pelabuhan Tamperan dan Gulirkan Program Perikanan  
Bantuan BLT Disalurkan, Gubernur Jatim Tekankan Pentingnya Penggunaan Dana yang Produktif
DBHCHT Dorong Pembangunan RSUD dr. Darsono, Warga Pacitan Siap Nikmati Layanan Kesehatan yang Lebih Baik
Mengusung Tema, Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju, Turnamen Voli Pacitan Jadi Simbol Sportivitas dan Silaturahmi

Berita Terkait

Rabu, 20 Agustus 2025 - 21:09 WIB

Eksotisme Pringkuku Warnai Ekspedisi Merah Putih, SBY Tunjukkan Dukungan Penuh

Selasa, 19 Agustus 2025 - 07:56 WIB

Pacitan Gelar Ekspedisi Merah Putih 70-Mile Sea Paradise, AHY Dijadwalkan Ikut Susur Pantai

Senin, 18 Agustus 2025 - 10:39 WIB

Lestarikan Budaya, Pagelaran Langen Beksan Warnai Pengukuhan Pengurus Baru di Pringkuku

Minggu, 17 Agustus 2025 - 11:15 WIB

PLN Nusantara Power UP Pacitan dan Warga Dersono Gelar Upacara Bendera di Atas Perahu Sungai Maron

Selasa, 12 Agustus 2025 - 21:44 WIB

Ibunya Nelayan Jatim, Khofifah Tinjau Pelabuhan Tamperan dan Gulirkan Program Perikanan  

Berita Terbaru