MADIUN – Dampak akibat banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Madiun semakin meluas. Data BPBD Kabupaten Madiun yang diupdate pada Rabu (6/3/2019) pukul 17.00 WIB, tercatat 7 kecamatan terdampak banjir. Di antaranya; Kecamatan Madiun, Saradan, Pilangkenceng, Balerejo, Mejayan, Wungu, dan Wonoasri. Serta 17.268 jiwa terdampak.
Posko-posko penanganan banjir sudah dibentuk Pemerintah Madiun di seluruh wilayah terdampak. “Tiap kecamatan ada posko, tapi posko kabupaten ada di Kantor Kecamatan Balerejo,” kata Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing di lokasi banjir.
Kaji Mbing menambahkan, fasilitas yang tersedia di posko seperti dapur umum, laporan data BPBD, serta layanan kesehatan. “Seluruh Puskesmas di Madiun konsentrasi,” tambahnya.
Pantauan infomadiunraya.com (grup lintas7.net), tercatat 150 warga dievakuasi di posko Balerejo. Mereka ditampung di beberapa ruangan. Di antaranya perempuan, anak-anak, dan lansia dibawah pengawasan tim medis dinas kesehatan setempat.
Rata-rata pengungsi mulai mengeluhkan kondisi kesehatan mereka. Diantaranya; linu, demam, pusing, dan gatal-gatal. “Ngungsi disini karena takut di rumah, air sudah sedada orang dewasa,” ujar Mursiti pengungsi asal Desa Jerukgulung.
Sementara, bantuan logistik berupa makanan, pakaian dan obat-obatan mulai berdatangan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Inda Raya, Wakil Walikota Madiun terpilih yang menyumbangkan pakaian layak pakai, selimut, pakaian bayi, dan lilin.
Walikota Madiun terpilih, Maidi juga tampak mengunjungi pengungsi banjir di posko Balerejo. Ditemui oleh Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto dan beberapa kepala SKPD Kabupaten Madiun.
Walikota yang rencananya akan dilantik akhir April ini juga akan menyalurkan bantuan berupa mie instan, pakaian layak pakai dan obat-obatan yang akan diserahkan besok. (ant/imr)