Program Penanganan Kekeringan Berfungsi, Warga Sidomulyo Tak Lagi Ajukan Bantuan Droping Air

- Jurnalis

Jumat, 22 November 2024 - 11:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Air mengalir sampai depan rumah, warga Sidomulyo, Ngadirojo tak lagi ajukan bantuan droping air bersih. (Foto:Istimewa).

Air mengalir sampai depan rumah, warga Sidomulyo, Ngadirojo tak lagi ajukan bantuan droping air bersih. (Foto:Istimewa).

LINTAS7.NET, PACITAN- Wilayah Desa Sidomulyo di Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, dikenal sebagai daerah langganan kekeringan pada musim kemarau. Namun, sejak berfungsinya penyediaan air bersih pemerintah, kini warga tak lagi menderita krisis air. Bahkan, kebiasaan mengajukan bantuan droping air tak dilakukan lagi tahun ini.

“Sejak dua tahun terakhir, pemerintah desa tidak lagi mengajukan permintaan bantuan air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan,” ungkap Ruslianto, Sekretaris Desa Sidomulyo, pada awak media Senin (13/11/2024).

Keberhasilan ini berkat perhatian dari pemerintah daerah hingga provinsi. Berbagai sumber pendanaan seperti Dana Alokasi Khusus (DAK), Bantuan Keuangan (BK), hibah provinsi, dan dana desa difokuskan untuk mengatasi krisis air bersih di wilayah ini.

Baca Juga :  Dua Desa di Kecamatan Punung Digelontor Dana Penanganan Dampak Kekeringan

Pada awal tahun 2024, program tersebut dilanjutkan melalui proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pacitan, berupa penambahan jaringan air di Dusun Ngledok Kulon serta pemasangan tampungan toren.

“Sekarang sudah lebih dari 225 warga yang mendapat aliran air bersih,” tambahnya.

Selama puluhan tahun, warga mengandalkan sumber air dengan debit kecil yang ada, serta membeli air dari truk penjual air keliling saat musim kemarau. Harga per 3.000 liter air mencapai Rp190.000, dan tiap keluarga bisa menghabiskan minimal empat truk dalam satu musim kemarau.

Baca Juga :  Penerima Manfaat BLT DBHCHT Pacitan di Tahun 2024 Meningkat

Namun, dengan adanya pipanisasi, kini warga hanya perlu membayar Rp15.000 per meter kubik tanpa batasan pemakaian. Air yang dialirkan berasal dari Sumber Kali Cilik di Dusun Tempursari. Air ini kemudian dipompa ke ketinggian sebelum didistribusikan ke permukiman warga di Dusun Ngledok Wetan, Ngledok Kulon, dan Dusun Tamansari. (red/adv).

Berita Terkait

Kontruksi Jembatan Mekarsari di Kecamatan Sudimoro Selesai Dikerjakan
Tingkatkan Hasil Produksi Tembakau, Pemkab Bangun Sumur Bor di Kecamatan Punung
Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Desa Ketanggung Sudimoro, Pemkab Realisasikan Program Sanitasi
Libatkan Partisipasi Masyarakat, Musyawarah Tahunan Sepakati Arah Pembangunan Desa Kebonsari
Kecamatan Pacitan Juara Turnamen Sepak Bola Piala Kemerdekaan 2025, Taklukkan Ngadirojo 1-0
Akhir Pencarian Wawan, Terduga Pelaku Pembunuhan di Arjosari Ditemukan di Sungai Gading
Merawat Sungai Menjaga Peradaban, Festival Resik Kali 2025 di Pacitan Menyatu dengan Alam dan Budaya
IGI Desak Usut Tuntas Dugaan Pelecehan di SMPN 1 Pacitan: Stop Intimidasi Korban!

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 21:11 WIB

Kontruksi Jembatan Mekarsari di Kecamatan Sudimoro Selesai Dikerjakan

Selasa, 30 September 2025 - 15:11 WIB

Tingkatkan Hasil Produksi Tembakau, Pemkab Bangun Sumur Bor di Kecamatan Punung

Senin, 29 September 2025 - 21:03 WIB

Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Desa Ketanggung Sudimoro, Pemkab Realisasikan Program Sanitasi

Senin, 29 September 2025 - 19:08 WIB

Libatkan Partisipasi Masyarakat, Musyawarah Tahunan Sepakati Arah Pembangunan Desa Kebonsari

Sabtu, 27 September 2025 - 18:19 WIB

Kecamatan Pacitan Juara Turnamen Sepak Bola Piala Kemerdekaan 2025, Taklukkan Ngadirojo 1-0

Berita Terbaru