LINTAS7.NET, PACITAN- Kualitas hidup warga Pacitan terkerek dalam empat tahun terakhir sejak kepemimpinan Bupati Indrata Nur Bayuaji.
Indikatornya, peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dari 2020 hingga 2024. Angka IPM tetap bisa naik tipis meski baru terbebas dari pandemi.
Mengacu data BPS yang dirilis kemarin (8/12). IPM Pacitan tahun ini berada di angka 70.94, atau meningkat 0.75 poin dari tahun sebelumnya 70.19.
Meski begitu torehan itu masih menempatkan Pacitan berada di urutan 29 dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur.
“IPM pacitan naik 1.07 persen dari tahun sebelumnya,” kata kepala Badan Pusat Statistik ( BPS) Pacitan, Wisma Eka Nurcahyanti, Jumat (8/12) sore.
Peningkatan IPM terjadi pada semua dimensi. baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.
Pada dimensi umur panjang, dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2023 memiliki harapan hidup hingga 74.58 tahun. atau meningkat 0.23 tahun dibanding dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.
“Ini menunjukkan pembangunan manusia di Kabupaten Pacitan menunjukkan kemajuan,” tandasnya.
Sementara pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah ( HSL) penduduk umur 7 tahun meningkat 0.02 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 12. 66 tahun menjadi 12.68 tahun.
Sedangkan rata-rata lama sekolah ( RLS) penduduk umur 25 tahun keatas meningkat 0.06 tahun, dari 7.82 tahun menjadi 7.88 tahun pada tahun ini.
“Didukung dengan kualitas pendidikan yang semakin baik,” bebernya
Pun dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata- rata pengeluaran riil per kapita per tahun, yang disesuaikan sebesar Rp 9.681 ribu rupiah, meningkat Rp 497 ribu rupiah atau 5.41 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Sumbernya pengeluaran rill perkapita per tahun menggunakan hasil Susenas maret 2023,”jelasnya.
Peningkatan IPM tahun ini didukung oleh semua dimensi penyusunya, terlihat dari pertumbuhan pada indikator penyusun yang bernilai positif. Bahkan dua indikator mengalami percepatan pertumbuhan. Yaitu HLS dan RLS, Namun Umur Harapan Hidup ( UHH) mengalami perlambatan pertumbuhan dari tahun sebelumnya yaitu 0.35 persen menjadi 0.31 persen.
“Dari 74.01 tahun menjadi 74 .58 tahun,” tegasnya.
Meski menunjukkan peningkatan signifikan, Namun IPM Pacitan berada di urutan terbawah se Karesidenan Madiun atau berada di bawah Kabupaten Ponorogo, 73.18. Ngawi 73,28. Kabupaten Madiun 74.02, Magetan 76.30 dan Kota Madiun 83.71.
“Ini PR pemerintah daerah,” pungkasnya.