KIRAB Pemilu 2024 akhirnya tiba di Kabupaten Pacitan. Wilayah ke-12 sekaligus wilayah terakhir di Jawa Timur dari rangkaian kirab jalur IV nasional. Itu ditandai dengan diterimanya bendera merah putih, pataka KPU dan 18 bendera partai politik dari KPU Ponorogo oleh KPU Pacitan, Selasa (18/7) kemarin. Acaranya cukup sakral. Masyarakat pun antusias. Apalagi, serah terima kirab ini dipusatkan di depan kantor bupati Pacitan. Di ruas jalan Jaksa Agung Suprapto.
Sebelum saya ulas prosesi serah terima, saya sampaikan informasi berkaitan dengan kirab ini. Kirab Pemilu 2024 merupakan program nasional KPU RI. Yakni menyosialisasikan gelaran Pemilu 2024 di seluruh wilayah Indonesia. Yang dikirab, adalah bendera merah putih, pataka KPU serta 18 bendera partai politik peserta Pemilu 2024. Diestafet antar kabupaten/kota, lintas provinsi.
Awal pelaksanaan kirab ini adalah pada momen setahun jelang hari pemungutan suara. Atau sejak 14 Februari 2023 lalu. Peluncuran tersebut, dilaksanakan serentak se-Indonesia yang dibagi menjadi tujuh titik pemberangkatan atau tujuh jalur. Yakni Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Maluku Utara.
Jalur IV dimulai dari Provinsi Kalimantan Utara. Rute berikutnya adalah Provinsi Kalimantan Timur hingga masuk di Jawa Timur pada 9 Mei 2023 lalu. Di wilayah kabupaten/kota, bendera yang dikirab ini tinggal selama sepekan atau tujuh hari. Pada hari pertama hingga hari keenam, KPU kabupaten/kota penerima kirab, melakukan sosialisasi di wilayahnya masing-masing. Sedangkan hari ketujuh, diestafetkan ke kabupaten/kota rute berikutnya.
Di Jawa Timur, kirab jalur IV ini melewati 12 kabupaten/kota. Titik pertama masuk Jawa Timur adalah Kota Surabaya. Dilanjutkan ke Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, hingga Tulungagung. Selanjutnya diestafet ke Trenggalek, Ponorogo dan terakhir di Pacitan pada Selasa (18/7) kemarin.
Dari Pacitan, kirab akan berlanjut ke Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Begitulah, gambaran singkat mengenai kirab Pemilu 2024 berikut jalur yang dilewati. Seluruh wilayah, gegap gempita menyambut datangnya kirab tersebut.
Senin (17/7) sejak siang, dilakukan gladi bersih di lokasi serah terima kirab. Semua elemen, khususnya teman-teman adhoc yang terlibat, larut dalam pelaksanaan gladi tersebut. Momen ini, disupervisi langsung dari sekretariat KPU Jawa Timur. Dipastikan bahwa acara berjalan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditentukan.
Mengulas mengenai penerimaan kirab di Pacitan. Ketua KPU Pacitan menerima estafet kirab ini dari ketua KPU Ponorogo. Rangkaian acaranya dikemas dengan penuh unsur budaya. Terutama budaya lokal khas Pacitan. Seperti jaranan senterewe, thethek melek, kethek ogleng, jaran pegon, duror, hingga tari-tarian dari sanggar seni di Pacitan.
Bahkan, di tengah seremoni dilakukan flashmob atau gerakan massal mengiringi jingle pemilu. Menambah keseruan momen tersebut. Pesertanya, seluruh adhoc di Pacitan beserta seluruh undangan yang hadir. Jika ditotal, lebih dari 500 orang terlibat dalam flashmob tersebut. Video keseruannya, dapat disimak melalui link youtube KPU Pacitan berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=EnLBDEmNVpA.

Aksi saat flashmob massal, seluruh undangan juga larut dalam gerakan yang diiringi Jingle Pemilu ini.
Sebelum serah terima, dilakukan deklarasi Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa. Ketua KPU Pacitan memimpin deklarasi tersebut. Diakhiri dengan penandatanganan komitmen deklarasi tersebut oleh Bawaslu, Forkopimda dan partai politik.
Sementara itu, saat prosesi serah terima, bendera-bendera tersebut diikuti rampak marching band dari MTs Negeri 1 Pacitan. Bendera merah putih dan pataka KPU dibawa oleh Jagat Saksana (pasukan keamanan KPU). Sedangkan 18 bendera partai politik, dibawa oleh teman-teman adhoc se-Pacitan yang berseragam layaknya pasukan pengibar bendera (paskibra).

Ketua KPU Pacitan (kanan) menerima bendera dari Ketua KPU Ponorogo.
Simbolisnya, bendera merah putih dan pataka, diberikan dari KPU Ponorogo ke KPU Pacitan. Sedangkan 18 bendera partai politik, dijadikan satu dalam sebuah kotak hitam, yang diserahkan sekretaris KPU Ponorogo ke plh sekretaris KPU Pacitan. Kebetulan, pada saat itu, divisi sosdiklih parmas dan SDM bersama sekretaris KPU Pacitan dan kasubbag hukum dan SDM, tidak berada di Pacitan. Menghadiri rakornas evaluasi pembentukan badan adhoc di Parapat, Sumatera Utara.
Usai prosesi serah terima, bendera tersebut langsung diseremonikan dengan dilepas ketua KPU Pacitan untuk disosialisasikan ke seluruh kecamatan di Pacitan. Selama enam hari berada di Pacitan. Bendera itu dikibarkan pada tiang kecil, yang ditancapkan pada mobil pembawa bendera.

Ketua KPU Pacitan bersama Ketua Bawaslu Pacitan mengibarkan bendera tanda diberangkatkannya kirab di wilayah Pacitan.
Pada hari pertama berada di Pacitan, ya di hari Selasa (18/7) tersebut, bendera yang baru diterima dari Ponorogo ini, disosialisasikan di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dermaga Tamperan. Kebetulan, pada saat itu digelar even Festival Nelayan oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI). KPU Pacitan berkesempatan ikut menyosialisasikan gelaran Pemilu 2024 di momen yang digelar untuk menyambut bulan Muharram atau tahun baru hijriah tersebut.

Sosialisasi kirab Pemilu saat acara Festival Nelayan di dermaga Tamperan.
Pada hari kedua, Rabu (19/7), sosialisasi dipusatkan di Pasar Ketro, Kecamatan Kebonagung. Dilanjutkan di Pasar Arjowinangun dan Pasar Minulyo Pacitan, serta berakhir di kawasan wisata Pantai Pancer Door. Di pusat-pusat keramaian tersebut, informasi mengenai Pemilu 2024 disampaikan. Bertemu langsung dengan pedagang-pedagang dan masyarakat. Selain menyosialisasikan waktu pemungutan suara, disampaikan pula tata cara untuk mengetahui apakah masyarakat tersebut sudah terdaftar sebagai pemilih.
Kamis (20/7), giliran sosialisasi di Kecamatan Ngadirojo, Tulakan dan Kebonagung. Tepatnya di Pasar Ngadirojo, SMA Negeri 1 Ngadirojo, SMA Negeri Tulakan dan SMK Negeri Kebonagung. Hari berikutnya, Jumat (21/7), sosialisasi dipusatkan di wilayah kota Pacitan. Yakni di SMK Negeri 2 Pacitan, SMA Negeri 1 Pacitan dan di kampus STKIP PGRI Pacitan.
Jelang akhir pekan, Sabtu (22/7), divisi sosdiklih parmas dan SDM bersama kasubbag hukum dan SDM mengunjungi KPU Gunungkidul. Ini dilakukan sebagai persiapan untuk estafet kirab ke wilayah berikutnya setelah dari Pacitan. Sedangkan di Pacitan sendiri, sosialisasi dilakukan di kampus Institut Studi Islam Muhammadiyah (Isimu) Pacitan.
Di akhir pekan, tepatnya Minggu (23/7), Pacitan mendapat kehormatan menjadi tuan rumah rakor sosdiklih, evaluasi dan persiapan serah terima Kirab Pemilu 2024. Pesertanya adalah seluruh divisi sosdiklih parmas dan SDM, sekretaris dan kasubbag tekmas dari seluruh KPU kabupaten/kota se-Jawa Timur. Rakor ini digelar oleh KPU Jawa Timur. Dipusatkan di Gedung Karya Darma, kompleks pendapa Pemkab Pacitan. Kehadiran teman-teman dari berbagai wilayah di Jawa Timur ini, menambah kemeriahan momen Kirab Pemilu 2024 di Pacitan. (*)
Tulisan ke-52/Edisi 17-23 Juli 2023