Kasihan! Diintimidasi Orang Tak Dikenal, Korban Makin Tertekan

- Jurnalis

Minggu, 21 September 2025 - 03:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LINTAS7.NET, PACITAN – Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah itu dirasakan oleh seorang korban yang merasa mendapat perlakuan tak menyenangkan dari oknum guru SMPN 1 Pacitan. Tak hanya menanggung beban psikologis berat, dia juga terus mendapat ancaman dari orang tak dikenal.

Intimidasi yang dihadapi salah seorang korban makin gencar pasca video viral perpisahan guru SMPN 1 beredar di dunia maya. Ancaman melalui pesan pribadi itu dibagikan korban kepada sejumlah awak media.

Berdasarkan bukti percakapan yang diterima media, pelaku intimidasi dengan nomor tak dikenal merasa tidak senang dengan pengaduan korban yang berujung terbitnya Surat Perintah Tugas (SPT) guru Alsa Daruna ke sekolah lain.

Baca Juga :  Urus Izin Tinggal Makin Mudah, Ada Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Inovasi Terbaru Kantor Imigrasi Madiun

Bahkan, pelaku mengancam akan membuat korban dan rekannya tidak tenang. Ancaman ini membuat korban makin tertekan. Terlebih, para korban telah dikucilkan teman-teman sekolah.

“Kamu sudah menghancurkan nama seseorang cuma hal sepele, kamu sama teman-temanmu malah mengadu itu maksudmu gimana,” bunyi intimidasi dalam bahasa Jawa pelaku kepada korban.

Korban berupaya memberanikan diri membalas chat dengan menanyakan tujuan pelaku melakukan intervensi serta ancaman.

“Kepentinganku hanya menegaskan kamu dan teman-temanmu tidak akan bisa tenang di tahun ini,” tegas pelaku dalam komunikasi pesan singkat dengan korban.

Di tengah tekanan yang terus menghimpit, dukungan untuk korban mulai bermunculan. Salah satunya Adi warga yang peduli terhadap anak di Pacitan, Ia mengecam keras intimidasi terhadap anak dan menyatakan bahwa korban seharusnya mendapat perlindungan, bukan malah dihakimi.

Baca Juga :  Dongkrak Ekonomi, Relawan Aji Ciptakan Pasar Krempyeng Nitikan

“Anak-anak yang berani bicara itu harusnya diapresiasi, bukan diintimidasi. Mereka adalah korban, dan negara wajib hadir untuk melindungi. Saya minta pihak sekolah dan aparat serius menyelidiki dan memastikan tidak ada lagi teror semacam ini,” tegas Adi yang mengikuti kasus ini sejak awal, Minggu (21/9/25).

Adi juga menekankan bahwa laporan anak tidak boleh dianggap sepele, apalagi jika menyangkut lingkungan pendidikan.

“Kalau mereka diam, kita tidak akan tahu ada masalah. Justru karena mereka bicara, kita bisa memperbaiki. Mereka butuh perlindungan, bukan penekanan,” jelasnya.

Berita Terkait

IGI Desak Usut Tuntas Dugaan Pelecehan di SMPN 1 Pacitan: Stop Intimidasi Korban!
Obrolan Warung Kopi: Kalau Nanti Dugaan Pelecehan Terbukti Apa SMP Favorit Itu Tak Malu Disebut Melindungi Predator Anak?
Tragis! Pria di Pacitan Bacok Mantan Istri dan Keluarga, 1 Tewas, 4 Luka Berat
Dugaan Pelecehan Seksual Gegerkan SMPN 1 Pacitan, Oknum Guru Dipindahkan Sementara
Pantai Bresah, Surga Tersembunyi di Balik Bukit Watukarung Pacitan
Arjowinangun Juara Gala Desa PHBN Pacitan 2025 Usai Menang Dramatis Lewat Adu Penalti
Bimtek Nasional Partai Demokrat Gelombang II Resmi Ditutup: Tingkatkan Kapasitas Kader, Dorong Pertumbuhan UMKM Lokal
SBY Ingatkan Kader Demokrat, Prioritaskan Rakyat di Atas Segalanya

Berita Terkait

Selasa, 23 September 2025 - 10:41 WIB

IGI Desak Usut Tuntas Dugaan Pelecehan di SMPN 1 Pacitan: Stop Intimidasi Korban!

Senin, 22 September 2025 - 16:44 WIB

Obrolan Warung Kopi: Kalau Nanti Dugaan Pelecehan Terbukti Apa SMP Favorit Itu Tak Malu Disebut Melindungi Predator Anak?

Minggu, 21 September 2025 - 03:12 WIB

Kasihan! Diintimidasi Orang Tak Dikenal, Korban Makin Tertekan

Minggu, 21 September 2025 - 03:02 WIB

Tragis! Pria di Pacitan Bacok Mantan Istri dan Keluarga, 1 Tewas, 4 Luka Berat

Jumat, 19 September 2025 - 18:54 WIB

Dugaan Pelecehan Seksual Gegerkan SMPN 1 Pacitan, Oknum Guru Dipindahkan Sementara

Berita Terbaru

Headline

Kasihan! Diintimidasi Orang Tak Dikenal, Korban Makin Tertekan

Minggu, 21 Sep 2025 - 03:12 WIB