LINTAS7.NET, PONOROGO- Kabupaten Ponorogo ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-X tahun 2025 yang jatuh pada 22 Oktober mendatang. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai menerima sejumlah tokoh pesantren Jawa Timur di Pringgitan, Senin (29/09).
Tampak hadir dalam pertemuan tersebut KH. Luqman Harist Dimyathi (Pengasuh Ponpes Tremas Pacitan), KH. Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans (Pengasuh Ponpes Darul Ulum Jombang), serta Ibu Nyai Munif Djazuli (Pimpinan Ponpes Ploso Kediri).
Bupati Sugiri menyebutkan, peringatan HSN tahun ini akan menjadi momentum deklarasi Gerakan Ayo Mondok (GAM), sebuah gerakan yang menekankan pentingnya pendidikan karakter di pesantren.
“Gerakan ini sangat bagus. Kurikulum pondok bukan hanya soal ilmu atau ngaji, tapi juga transfer karakter melalui keteladanan para kiai. Maka GAM ini menjadi gerakan serentak untuk membangun kesadaran pentingnya mondok,” ujar Bupati Sugiri.
Namun hingga kini, Bupati maupun pemerintah daerah masih belum bisa memastikan tanggal pelaksanaan. ‘’Tanggal menyusul, akan kami rapatkan lagi termasuk rangkaian acaranya,’’ imbuhnya.
Dipilihnya Ponorogo sebagai pusat peringatan HSN bukan tanpa alasan. Bumi Reog memiliki akar peradaban pesantren yang kuat, salah satunya Pesantren Tegalsari yang didirikan Kyai Ageng Muhammad Besari sekitar tahun 1675.
“Berangkat dari sejarah itu, kami ingin memboyong HSN ke Ponorogo. Selain perayaan, akan digelar Halaqoh Nasional di Ponpes Mayak. Reog Ponorogo juga akan tampil, karena sudah diakui UNESCO. Harapan kami, pesantren juga bisa menyusul diakui sebagai warisan budaya dunia,” harap KH. Luqman Harist Dimyathi. (adv/rc)