Jelang Pilpres 2019, Gus Dum Minta Elit Politik Jangan Perkeruh Situasi dan Kondisi

- Jurnalis

Selasa, 26 Februari 2019 - 16:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NGAWI. KH. Moch. Dumami salah satu tokoh kiai muda dan ulama di Ngawi, Jawa Timur meminta kepada elit politik menahan diri jangan perkeruh situasi jelang Pilpres 2019.
Pengasuh Ponpes Mamba’ul Hikmah Kerten, Desa Teguhan, Kecamatan Paron tersebut dengan penuh harap jangan menjadikan agama dicampur dengan politik praktis.

“Situasi seperti ini sebenarnya akibat pejabat di atas itu pada tumbak cucukan kabeh (suka wadul-red) kalau dulu tidak. Sudahlah jangan sampai umat ini diadu domba hanya beda pandangan politik,” terang KH. Moch. Dumami sambil berkelakar, Selasa, (26/02/2019).

Baca Juga :  Bupati Ngawi, ”Program PTSL Jangan Di Jadikan Ajang Pungli”

Gus Dum demikian sapaan akrabnya mengatakan, elit politik justru memberikan sistim pembelajaran politik yang dinamis, elegan sesuai makna demokrasi itu sendiri. Ia pun membenarkan juga terkait peran ulama dalam percaturan politik memang sejak dulu tidak bisa dipisahkan.

Hanya saja kehadirannya ulama harus lebih santun dan bermartabat. Lebih mementingkan kerukunan umat daripada terjun ke politik yang berakibat fatal. Diakui, secara pribadi sebagai ulama pasti mempunyai hak pilih namun jika pro atau kontra pada kandidat/capres tertentu jangan dikemas secara vulgar.

Gus Dum pun mengakui, polarisasi pemilih pasangan capres-cawapres yang mendengarkan imbauan ulama memang sudah lama terjadi di negeri ini. Hanya saja untuk sekarang ini meminta dinamika politik yang berkembang di tengah masyarakat/umat harus diberi kebebasan dalam menentukan hak pilihnya. Justru Gus Dum menyatakan, konsentrasi utama ke depan adalah amar ma’ruf nahi mungkar.

Baca Juga :  Kondusif, Malam Ini PSHT Cabang Ngawi Mulai Pengesahan Ribuan Pendekar

“Kita ingin tegaknya keadilan, hancurnya kezaliman. Nilai-nilai keadilan harus diperjuangkan, politik itu sendiri menjadi kekuatan untuk memperbaiki kemaslahatan umat. Maka perlu, itu menjadi salah satu sasaran dakwah kita,” ungkap Gus Dum. (en*)

Berita Terkait

Bimtek Nasional Partai Demokrat Gelombang II Resmi Ditutup: Tingkatkan Kapasitas Kader, Dorong Pertumbuhan UMKM Lokal
Partai Demokrat Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya Affan Kurniawan
Bimtek Nasional Demokrat 2025, Ribuan Legislator Kumpul di Museum SBY*Ani Pacitan  
Politik Menggerakkan Ekonomi, Dampak Positif Retreat Demokrat di Pacitan
Selamatkan Rp 4,8 Miliar, Bea Cukai Madiun Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal
Mengabdikan Diri di DPRD, Warkim Sutarto Bawa Harapan Baru untuk Kesehatan Pacitan  
Aji – Gagarin Lanjutkan Kepemimpinan Pacitan, Ditetapkan Sebagai Bupati dan Wakil Bupati 
Bareng Perhutani dan Pemda, IJTI Mataraman Sedekah Oksigen di Sendang Ngiyom

Berita Terkait

Minggu, 31 Agustus 2025 - 18:36 WIB

Bimtek Nasional Partai Demokrat Gelombang II Resmi Ditutup: Tingkatkan Kapasitas Kader, Dorong Pertumbuhan UMKM Lokal

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 11:26 WIB

Partai Demokrat Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya Affan Kurniawan

Selasa, 26 Agustus 2025 - 11:13 WIB

Bimtek Nasional Demokrat 2025, Ribuan Legislator Kumpul di Museum SBY*Ani Pacitan  

Senin, 7 Juli 2025 - 11:46 WIB

Politik Menggerakkan Ekonomi, Dampak Positif Retreat Demokrat di Pacitan

Selasa, 1 Juli 2025 - 09:05 WIB

Selamatkan Rp 4,8 Miliar, Bea Cukai Madiun Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal

Berita Terbaru