Mandulnya Wisata Ngawi, Investor Ataukah Regulasinya ?

- Jurnalis

Jumat, 22 Februari 2019 - 18:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

salah satu destinasi wisata di Ngawi

salah satu destinasi wisata di Ngawi

NGAWI- Diberbagai daerah tengah gencar mengeksplorasi sekaligus mempromosikan potensi wisatanya. Berjalan tapi pasti dan berhasil. Seperti Sleman dengan wisata Kaliurangnya, demikian Tebing Breksi Jogjakarta maupun wisata rafting Sungai Elo Magelang.

Kenapa Ngawi belum setapak kaki dengan daerah tersebut. Apa yang menjadi kendala investornya ataukah regulasi perijinan, yang menjadi penghambat pengembangan destinasi wisata di bumi orek-orek Ngawi.

Abdul Ghofar Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) maupun Asosiasi Desa Wisata (Asidewi) Kabupaten Ngawi mengatakan, faktor utama tidak lain ilmu manajemen pengelolaan wisata. Bicara Ngawi menurut pria kelahiran Tuban tersebut kemampuan pola manajemen dan strategi pengembangan wisata masih kurang.

Baca Juga :  Sambang Warga Ponorogo, Jurnalis KWP Serahkan Sembako Warga Terdampak Corona

“Sebenarnya kita bersama Asidewi maupun Pokdarwis terus mendorong investor lokal untuk berinvestasi dalam pengembangan destinasi wisata. Mungkin kurangnya strategi manajemen menjadi batu sandunganya,” ungkap Ghofar via selular, Jum’at, (22/02/2019).

Disisi lain kupasnya, penguatan wisata lokal Ngawi sejak awal terkonsep  bottom up yakni melibatkan desa secara langsung. Besar harapan bisa memberikan efek perekonomian masyarakat sekitarnya dan berkelanjutan. Namun tidak dipungkiri, eksplorasi destinasi wisata Ngawi masih membutuhkan waktu.

Baca Juga :  Gelar Kampanye di Kecamatan Tegalombo, Aji-Gagarin Dengarkan Aspirasi Warga Desa Kasihan

Melirik keluar, lambatnya perijinan membuat pemodal luar daerah maupun internal Ngawi menjadi catatan kurang baik pada pengembangan wisata. Ghofar pun meyakini regulasi harus dievaluasi lagi jika wisata Ngawi kepengen ‘moncer’ seperti daerah lain.

“Ada hal lain yang agak keluar dari koridornya Ngawi mau tidak mau harus ada kampus negerinya. Nah, diharapkan dengan hadirnya pemikir-pemikir millenial menjadi suport terhadap pengembangan wisata,” pungkas Abdul Ghofar. (en*)

 

Berita Terkait

Pacitan Gelar Ekspedisi Merah Putih 70-Mile Sea Paradise, AHY Dijadwalkan Ikut Susur Pantai
Lestarikan Budaya, Pagelaran Langen Beksan Warnai Pengukuhan Pengurus Baru di Pringkuku
Mengusung Tema, Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju, Turnamen Voli Pacitan Jadi Simbol Sportivitas dan Silaturahmi
Lomba Pildacil Semarakkan HUT RI ke-80 di Pringkuku, Cetak Dai Cilik Gen-Alpha
Rayakan 80 Tahun Kemerdekaan, Dinkes Pacitan Gaungkan Semangat Sehat lewat Car Free Day
Milad 110 Tahun Suara Muhammadiyah, Wisata Bernilai, Ekonomi Berdaya, di Kawasan Wisata Pancer Door Pacitan  
PKD dan Dirosah Ula GP Ansor Pacitan Resmi Dibuka, Gus Hammam Luncurkan Buku Dalil Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah
Warga Watukarung Dilatih Hadapi Bencana Gempa dan Tsunami
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 19 Agustus 2025 - 07:56 WIB

Pacitan Gelar Ekspedisi Merah Putih 70-Mile Sea Paradise, AHY Dijadwalkan Ikut Susur Pantai

Senin, 18 Agustus 2025 - 10:39 WIB

Lestarikan Budaya, Pagelaran Langen Beksan Warnai Pengukuhan Pengurus Baru di Pringkuku

Jumat, 8 Agustus 2025 - 09:06 WIB

Mengusung Tema, Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju, Turnamen Voli Pacitan Jadi Simbol Sportivitas dan Silaturahmi

Selasa, 5 Agustus 2025 - 12:35 WIB

Lomba Pildacil Semarakkan HUT RI ke-80 di Pringkuku, Cetak Dai Cilik Gen-Alpha

Minggu, 3 Agustus 2025 - 08:01 WIB

Rayakan 80 Tahun Kemerdekaan, Dinkes Pacitan Gaungkan Semangat Sehat lewat Car Free Day

Berita Terbaru