Selama Belasan Tahun, Warga Pedesaan Berjibaku dengan Jalan Berlumpur

- Jurnalis

Senin, 4 Januari 2021 - 18:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LINTAS7.NET,PACITAN– Musim penghujan umumnya jadi berkah bagi masyarakat pedesaan yang hidup bertani. Namun, tantangan yang harus mereka hadapi tidaklah mudah. Terlebih ketersediaan infrastruktur jalan pedesaan belum sepenuhnya menunjang aktivitas para petani.

Ini seperti yang terlihat di Dusun Dadapan, Desa Ketro, Tulakan, Pacitan. Untuk memaksimalkan potensi pertanian, warga harus berjibaku dengan jalanan berlumpur. Selain licin, kondisi jalan tanah itu menuntut pengguna jalan ekstra hati-hati agar tak terjatuh.

Imam Siswanto (27 thn) warga setempat mengatakan akses jalan penghubung Dusun Dadapan dengan Dusun Bandarangin itu selalu berlumpur saat hujan tiba. Kondisi ini diakui sudah berlangsung belasan tahun.

Baca Juga :  Mimpi Rakyat dalam Pesta Demokrasi

“Intinya itu jalan yang menghubungkan dusun berbeda. Kondisi jalan berlumpur itu sudah belasan tahun. Sejak saya masih kecil sampai sekarang sudah berusia 27 tahun masih sama seperti itu jalannya,” kata Imam pada media Lintas7.net, Senin (4/1) siang.

Lebih lanjut Imam menjelaskan jalan sepanjang 1 kilometer di lingkungannya belum pernah mendapat perhatian. Padahal akses jalan dusun itu katanya cukup vital bagi aktivitas masyarakat pedesaan.

Baca Juga :  Kaum Dhuafa Pacitan, Ikut Do’akan Keselamatan Partai Demokrat

“Kalau musim kemarau, kendaraan truk roda 6 sudah bisa melintas. Harapannya bagaimana kalau musim penghujan seperti saat ini jalannya mudah di akses warga. Jalan memadahi akan memudahkan petani maupun pedagang hasil pertanian dalam berkarya,” tegasnya.

Jalan Lingkungan dalam kondisi kurang baik di Kabupaten Pacitan masih cukup tinggi. Bahkan, hampir seluruh desa di wilayah perbatasan mempunyai jalan lingkungan yang masih membutuhkan peningkatan dan perbaikan. (IS).

Berita Terkait

Atasi Dampak Kekeringan, Bupati Sugiri Gencarkan Droping Air
Patung Reog Setinggi 60 Meter Bikin MRMP Lebih Megah
Nyawiji-Sumrambah Resmi Daftar ke KPU Pacitan, Siap Bertarung Targetkan Kemenangan 90 Persen
Sebelum Daftar ke KPU, Pasangan Nyawiji-Sumrambah Deklarasi Bersama 13 Partai Politik
Event Serenade Langit Tembaga Tandai Hari Jadi Ponorogo ke-528
Berpasangan dengan Kerabat SBY, Ronny Wahyono Maju dalam Pemilukada Pacitan 2024
Antisipasi Banyaknya Massa yang Terlibat Dalam Proses Pendaftaran, KPU Pacitan Membatasi Ruang Gerak di Kantor KPU
Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati Pacitan Tahun 2024

Berita Terkait

Kamis, 5 September 2024 - 16:40 WIB

Atasi Dampak Kekeringan, Bupati Sugiri Gencarkan Droping Air

Senin, 2 September 2024 - 19:34 WIB

Patung Reog Setinggi 60 Meter Bikin MRMP Lebih Megah

Kamis, 29 Agustus 2024 - 19:30 WIB

Nyawiji-Sumrambah Resmi Daftar ke KPU Pacitan, Siap Bertarung Targetkan Kemenangan 90 Persen

Kamis, 29 Agustus 2024 - 13:37 WIB

Sebelum Daftar ke KPU, Pasangan Nyawiji-Sumrambah Deklarasi Bersama 13 Partai Politik

Rabu, 28 Agustus 2024 - 23:30 WIB

Event Serenade Langit Tembaga Tandai Hari Jadi Ponorogo ke-528

Senin, 26 Agustus 2024 - 22:14 WIB

Antisipasi Banyaknya Massa yang Terlibat Dalam Proses Pendaftaran, KPU Pacitan Membatasi Ruang Gerak di Kantor KPU

Minggu, 25 Agustus 2024 - 05:58 WIB

Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati Pacitan Tahun 2024

Kamis, 15 Agustus 2024 - 08:23 WIB

Soal Pilbup 2024, Ronny Wahyono: Seperti Air Mengalir Saja  

Berita Terbaru

Progres pembangunan patung reog di MRMP Ponorogo. (Foto : Istimewa).

Daerah

Patung Reog Setinggi 60 Meter Bikin MRMP Lebih Megah

Senin, 2 Sep 2024 - 19:34 WIB