LINTAS7.NET,PACITAN– Musim penghujan umumnya jadi berkah bagi masyarakat pedesaan yang hidup bertani. Namun, tantangan yang harus mereka hadapi tidaklah mudah. Terlebih ketersediaan infrastruktur jalan pedesaan belum sepenuhnya menunjang aktivitas para petani.
Ini seperti yang terlihat di Dusun Dadapan, Desa Ketro, Tulakan, Pacitan. Untuk memaksimalkan potensi pertanian, warga harus berjibaku dengan jalanan berlumpur. Selain licin, kondisi jalan tanah itu menuntut pengguna jalan ekstra hati-hati agar tak terjatuh.
Imam Siswanto (27 thn) warga setempat mengatakan akses jalan penghubung Dusun Dadapan dengan Dusun Bandarangin itu selalu berlumpur saat hujan tiba. Kondisi ini diakui sudah berlangsung belasan tahun.
“Intinya itu jalan yang menghubungkan dusun berbeda. Kondisi jalan berlumpur itu sudah belasan tahun. Sejak saya masih kecil sampai sekarang sudah berusia 27 tahun masih sama seperti itu jalannya,” kata Imam pada media Lintas7.net, Senin (4/1) siang.
Lebih lanjut Imam menjelaskan jalan sepanjang 1 kilometer di lingkungannya belum pernah mendapat perhatian. Padahal akses jalan dusun itu katanya cukup vital bagi aktivitas masyarakat pedesaan.
“Kalau musim kemarau, kendaraan truk roda 6 sudah bisa melintas. Harapannya bagaimana kalau musim penghujan seperti saat ini jalannya mudah di akses warga. Jalan memadahi akan memudahkan petani maupun pedagang hasil pertanian dalam berkarya,” tegasnya.
Jalan Lingkungan dalam kondisi kurang baik di Kabupaten Pacitan masih cukup tinggi. Bahkan, hampir seluruh desa di wilayah perbatasan mempunyai jalan lingkungan yang masih membutuhkan peningkatan dan perbaikan. (IS).