NGAWI. Bak pepatah memang seribu satu cara untuk meraih mimpi tidak sekedar teori melainkan bukti. Iya, sebut saja Haryanto caleg DPRD Ngawi Dapil 4 (Jogorogo, Ngrambe, Sine) nomor urut 2 ini punya cara ampuh menyiasati kalangan milenial untuk peduli pada pesta demokrasi Pemilu 2019.
Cukup simpel, mengadakan ajang lomba foto selfie dengan background/latar belakang gambarnya yang sudah terpasang. Ajang unik dan terkesan lain daripada lainnya ini dibuka mulai 01-31 Maret 2019 dan diumumkan pada 02 April 2019 mendatang dengan mengambil 20 pemenang.
“Secara teori orang lewat itu tidak mungkin berhenti ketika melihat baliho atau banner saya (APK-red) yang kecil-kecil itu. Kalau toh melihat paling satu atau dua detik makanya saya punya ide untuk kalangan milenial biar mereka tertarik,” ujar Haryanto dengan nada berkelakar, Minggu, (03/03/2019).
Dalam menyikapi ajang kampanye perebutan kursi legislatif maupun pilpres kali ini ungkapnya tidak perlu adu gontok satu sama lainya. Justru hadirnya pemilu menjadikan pesta demokrasi lima tahunan tersebut sebagai ajang adu program tanpa embel-embel kampanye hitam/black campaign.
“Terpenting bagi saya tidak ingin adu gontok dengan caleg-caleg lainya meskipun itu beda partai. Apapun alasanya mereka saudara kita, bangsa kita. Cara-cara santun seperti inilah sangat baik untuk membuka oase pengetahuan politik adik-adik kita yang milenial,” kupasnya.
Sedikit ia menyinggung, kapasitasnya sebagai caleg mengaku prihatin apabila pesta demokrasi dibandrol dengan kekuatan finansial. Tegasnya, yang menjadi jaminan pada hakikatnya tahu persoalan rakyat/konstituen. Caranya ? terjun langsung berbaur dengan masyarakat dan menyerap aspirasinya.
Kemudian tanggungjawabnya sebagai anggota DPRD Kabupaten Ngawi, Haryanto yang berdomisili di Dusun Bejen, Desa Pandansari, Kecamatan Sine, Ngawi mengaku sangat prihatin terhadap aksi kenakalan remaja sekarang ini. Terlebih, sudah sering terdengar kejahatan narkotika maupun penyalahgunaan obat-obatan terlarang melibatkan pelaku yang notabene masih tergolong usia remaja/pemilih milenial.
“Setiap mendengar adanya peristiwa penyalahgunaan narkoba termasuk didalamnya obat-obatan terlarang menjadikan saya berpikir bagaimana cara untuk membentengi mereka semuanya. Maka peran orang tua dan pergaulan disekitarnya saya rasa sebagai kuncinya. Dengan alasan inilah sebagai orang tua setiap saat harus mewaspadai perilaku anak jangan sampai terlena,” pungkas Haryanto. (en*)