4500 KK Jadi Korban Banjir Ngawi

- Jurnalis

Kamis, 7 Maret 2019 - 19:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NGAWI – Meluapnya Kali Madiun dan terus membanjiri beberapa wilayah kecamatan di Ngawi, Jawa Timur dalam dua hari ini. Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar via selular menerangkan, dampak meluapnya arus banjir Kali Madiun merambah 26 desa dari 6 kecamatan meliputi Kwadungan, Pangkur, Padas, Karangjati, Ngawi Kota dan Geneng.

Dampaknya pun luar biasa tercatat sampai kini sekitar 4.500 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir. Selain menggenangi ribuan rumah warga, air bah Kali Madiun merendam sekitar 1.700 hektar sawah sebagian diantaranya siap panen.

Meski demikian kata Ony, pihak pemerintah daerah (Pemkab Ngawi) belum memberlakukan sebagai kejadian luar biasa (KLB) seperti yang terjadi 12 tahun silam tepatnya 2007. Ungkapnya, sampai sejauh ini ribuan warga yang terdampak banjir sebagian besar belum mengungsi ke pos- pos pengungsian yang dipersiapkan.

Baca Juga :  Selamatkan Rp 4,8 Miliar, Bea Cukai Madiun Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal

“Memang ada yang mengungsi ke tempat yang kita persiapkan seperti di aula kantor kecamatan seperti di Geneng. Dan tempat-tempat lainya hanya saja mereka lebih memilih mengungsi ke tempat saudaranya yang aman,” jelas Ony.

Terkait langkah antisipasi penyakit para korban banjir bebernya, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi mengerahkan tenaga medis ke posko yang ditunjuk dibawah pengawasan masing-masing Puskesmas. Menyangkut obat-obatan sampai saat ini masih mencukupi ketersedianya.

Baca Juga :  Ribuan Surat Suara Pilpres Ditemukan Rusak

Dilain hal tegasnya, diharapkan kepada provider untuk lebih intens melakukan koordinasi dengan lintas satuan kerja yang berkompeten. Fungsinya secara dini memberikan peringatan terhadap bencana banjir meskipun dibeberapa titik Kali Madiun maupun Bengawan Solo sudah terpasang Early Warning System (EWS).

“Tidak sebatas evaluasi terhadap peringatan dini. Namun keberadaan tenaga teknis lainya turut kita koreksi salah satunya operator kapal yang berada di desa-desa berpotensi banjir,” cetusnya. (en*)

 

Berita Terkait

Pacitan Gelar Ekspedisi Merah Putih 70-Mile Sea Paradise, AHY Dijadwalkan Ikut Susur Pantai
PLN Nusantara Power UP Pacitan dan Warga Dersono Gelar Upacara Bendera di Atas Perahu Sungai Maron
Ibunya Nelayan Jatim, Khofifah Tinjau Pelabuhan Tamperan dan Gulirkan Program Perikanan  
Bantuan BLT Disalurkan, Gubernur Jatim Tekankan Pentingnya Penggunaan Dana yang Produktif
DBHCHT Dorong Pembangunan RSUD dr. Darsono, Warga Pacitan Siap Nikmati Layanan Kesehatan yang Lebih Baik
Dinkes Pacitan Gelontorkan Rp 17,5 Miliar dari DBHCHT untuk Kesehatan Masyarakat
Tim Gabungan Sita 13.512 Batang Rokok Ilegal di Pacitan
BLT DBHCHT 2025 Pacitan Naik Jumlah Penerima, Periode Penyaluran Diperpanjang

Berita Terkait

Selasa, 19 Agustus 2025 - 07:56 WIB

Pacitan Gelar Ekspedisi Merah Putih 70-Mile Sea Paradise, AHY Dijadwalkan Ikut Susur Pantai

Minggu, 17 Agustus 2025 - 11:15 WIB

PLN Nusantara Power UP Pacitan dan Warga Dersono Gelar Upacara Bendera di Atas Perahu Sungai Maron

Selasa, 12 Agustus 2025 - 21:44 WIB

Ibunya Nelayan Jatim, Khofifah Tinjau Pelabuhan Tamperan dan Gulirkan Program Perikanan  

Selasa, 12 Agustus 2025 - 21:16 WIB

Bantuan BLT Disalurkan, Gubernur Jatim Tekankan Pentingnya Penggunaan Dana yang Produktif

Kamis, 7 Agustus 2025 - 19:59 WIB

Dinkes Pacitan Gelontorkan Rp 17,5 Miliar dari DBHCHT untuk Kesehatan Masyarakat

Berita Terbaru