LINTAS7.NET,PACITAN – Perhatian pemerintah Kabupaten Pacitan kepada buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok laik diapresiasi. Sebab, hampir tiap tahun jumlah penerima manfaat program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) selalu bertambah.
Berdasarkan data Dinas Sosial Pacitan, peningkatan signifikan terjadi pada jumlah buruh tani. Buruh tani penerima manfaat naik sekitar 76 persen dari tahun 2023 lalu. Saat ini penerima manfaat BLT DBHCHT sebanyak 2.601 orang.
“Untuk buruh tani penerima manfaat BLT DBHCHT pada tahun ini bertambah 1.131 orang dari tahun lalu yang hanya sekitar 1.470 orang,” kata Sumorohadi, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan pada awak media.
Peningkatan jumlah buruh tani penerima manfaat BLT DBHCHT tahun ini sejalan dengan bertambahnya luasan area tanaman tembakau di Pacitan. Pada tahun ini luasan lahan tembakau mencapai 400 hektar lebih yang tersebar di 12 kecamatan berbeda. Sedangkan di tahun 2023, luasan lahan tanaman tembakau masih diangka 300 hektar.
Sumoro, menyatakan penambahan jumlah penerima penerima manfaat BLT DBHCHT juga menyasar buruh pabrik rokok sekitar 17 persen dari tahun 2023. Pada tahun lalu, jumlah buruh pabrik rokok penerima manfaat hanya berkisar diangka 2.242 orang.
“Buruh pabrik penerima BLT DBHCHT pada tahun ini sebanyak 2.633 orang. Jumlah ini bertambah 391 orang dibandingkan dengan jumlah penerima pada tahun 2023 lalu,” katanya.
Lebih lanjut, Sumoro, menerangkan BLT bagi buruh tani penerima manfaat ini disalurkan dalam tiga tahapan. Tahap pertama diberikan pada bulan Juni dan Juli. Kemudian, tahap ke-2 di bulan Agustus dan tahap terakhir dilaksanakan pada bulan September.
“Jadi tiap penerima manfaat BLT DBHCHT mendapat uang senilai Rp 300 ribu per bulan. Secara keseluruhan mereka menerima bantuan selama empat bulan yang diberikan dalam tiga tahapan,” tandasnya.
Program BLT DBHCHT ini diharapkan bisa dimanfaatkan para buruh tani tembakau dengan baik. Meski nilainya tak seberapa, setidaknya bisa membantu meringankan beban biaya hidup harian para buruh tani tembakau.