LINTAS7.NET, PACITAN – Program penanganan dampak kekeringan di Kabupaten Pacitan turut menyasar dua desa di Kecamatan Punung. Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat telah mengalokasikan anggaran ratusan juta untuk peningkatan infrastruktur air minum di wilayah tersebut.
“Untuk tahun 2024 di Kecamatan Punung ada dua paket pekerjaan peningkatan sistem penyediaan air minum atau SPAM. Yakni di Desa Ploso dan juga Desa Mantren,” kata Yudho Tri Kuncoro, Sekretaris Dinas PUPR Pacitan.
Yudho menambahkan, program pengentasan masalah krisis air di Desa Ploso dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pacitan tahun anggaran 2024. Kemudian, untuk program peningkatan SPAM di Desa Mantren menggunakan dana insentif fiskal yang bersumber dari perubahan anggaran keuangan.
“Yang di Ploso nilainya sekitar Rp 175 juta dari APBD dan di Desa Mantren sekitar 190 juta yang bersumber dari dana insentif fiskal,” terang Yudho.
Lebih lanjut, Yudho menjelaskan, program peningkatan SPAM di dua desa ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengentaskan kesulitan air bersih yang melanda warga setempat. Setidaknya, mengoptimalkan infrastruktur air minum yang ada jadi lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Ya mudah-mudahan program ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat di dua desa yang selama ini mengalami kesulitan dalam memperoleh air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” tandas Yudho.
Diketahui, penanganan dampak kekeringan di Kabupaten Pacitan jadi salah satu prioritas pemerintahan Indrata Nur Bayuaji. Untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat itu pemerintah telah mengalokasikan anggaran puluhan miliar melalui berbagai program penanggulangan kekeringan.
“Allhamdulilah, mudah-mudahan program ini bermanfaat bagi masyarakat di Desa Mantren dan Desa Ploso,” kata Pudji Haryono. (red/adv).