Destinasi Baru Watu Rumpuk, Tingkatkan Ekonomi Rakyat

- Jurnalis

Jumat, 1 Februari 2019 - 18:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu Pengunjung yang sedang mencoba wahana di watu rumpuk

Salah satu Pengunjung yang sedang mencoba wahana di watu rumpuk

MADIUN – Destinasi wisata yang satu ini dapat dikatakan sebagai ikon baru di Kabupaten Madiun. Pemandangan nan menawan pegunungan Wilis, taman bunga, spot swafoto, flying fox, sepeda udara, dan ayunan tebing menjadi daya tarik bagi pengunjung yang ke sana setiap hari libur.

Para wisatawan tidak hanya dari wilayah eks-Karesidenan Madiun. Mereka juga berasal dari kota maupun provinsi lain. Tingkat kunjungan ke Watu Rumpuk di Desa Mendak, Kecamatan Dagangan ini juga kian meningkat sejak dibuka setahun lalu.

Sebagai new comer, destinasi wisata itu berhasil mengukir prestasi. Pemprov Jawa Timur memberi gelar Watu Rumpuk sebagai nominasi ketiga kategori wisata alam dalam Anugerah Wisata Alam 2018. Berbekal pengakuan itu, semangat pengelola kian meningkat dalam pengembangan Watu Rumpuk.

Yang terbaru, wisata alam ini akan dipadukan dengan agrowisata. Para pecinta durian dapat melahap sekaligus ikut panen raya buah beraroma khas ini mulai Februari hingga Juni nanti.

Untuk rasa tak kalah lezat dengan hasil panen di daerah lain. Dengan harga Rp 50 ribu sudah dapat dua buah dengan ukuran lumayan besar.

Baca Juga :  Penyelewengan Dana KUR, Kejaksaan Pacitan Tangkap Warga Tegalombo di Hongkong

“Hmmm…, merasakan legitnya durian Mendak sembari menikmati sejuknya alam Watu Rumpuk akan semakin membuat liburan Anda lebih menyenenangkan. “Ke depan, kami juga akan kembangkan Strudle Durian Mendak,” ungkap Purwadi, pengelola wisata alam Watu Rumpuk.

Belum lagi, komoditas lain seperti manggis, alpukat, dan petai juga panen pada bulan Februari. Tentunya, pengunjung juda dapat membelinya langsung dari petani dan di kebun secara langsung.

Sejumlah kuliner tradisional, seperti nasi angkruk dan gethuk juga disediakan di sana. Rasanya mak nyus. Lezatnya makanan dan sejuknya alam pegunungan serasa membuat betah berlama-lama di Watu Rumpuk. Menarik kan ?.

Purwadi menuturkan, masih banyak potensi yang dapat dikembangkan di Watu Rumpuk. Bagi pecinta wisata petulangan, lokasi wisata ini juga menyediakan jalur pendakian Tapak Bimo. Sekitar 50 meter dari ujung rute adventure tersebut terdapat gua dan bunker peninggalan Jepang.

Baca Juga :  Cahyo: Sebagian Peserta Grup Band Festival HUT SMKN 1 Magetan Butuh Bimbingan, Ini Alasannya

Ini berarti, Watu Rumpuk bisa dikatakan 5 in 1 karena memiliki fungsi wisata alam, kuliner, agrowisata, petualangan sekaligus edukasi.

Karena itu, Purwadi yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Madiun ini berharap kehadiran Watu Rumpuk sebagai destinasi wisata mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Efek yang dirasakan akan semakin besar jika dikolaborasikan dengan desa lain.

“Desa-desa lain seperti Kepel dan Segulung akan kami eksplor untuk wisata alam,” ujarnya.

Untuk mewujudkannya, Purwadi menuturkan, keterlibatan pemerintah daerah mutlak diperlukan. Terutama dalam pembangunan infrastruktur jalan yang menjadi akses masuk menuju Watu Rumpuk. Saat ini kondisinya masih memprihatinkan : belum diaspal dan masih banyak yang berbatu.

“Wisata alam Watu Rumpuk telah bangkit. Kami mengharapkan pemerintah daerah semakin intens dan fokus menata ruas jalan menuju lokasi wisata. Karena fasilitas itu mendukung peningkatan kunjungan wisatawan,” Purwadi mengungkapkan. (ant/imr)

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Inilah Profil Arif Setia Budi (ASB) Anak Transmigran yang Jadi Ketua DPRD Pacitan
Penerima Manfaat BLT DBHCHT Pacitan di Tahun 2024 Meningkat
Bergabungnya PDIP dan PKB Yakin Raih Suara Signifikan di Kecamatan Bandar
Kampanye Perdana Aji-Gagarin Disambut Ratusan Warga Bandar  
Penyelewengan Dana KUR, Kejaksaan Pacitan Tangkap Warga Tegalombo di Hongkong
Polres Pacitan Identifikasi Potensi Kerawanan Pilkada 2024
Tiga Tahun Terakhir, Penduduk Miskin Pacitan Turun Signifikan
Eling lan Waspodo, Rawat Jagat di Kabupaten Pacitan  
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 9 Oktober 2024 - 19:33 WIB

Inilah Profil Arif Setia Budi (ASB) Anak Transmigran yang Jadi Ketua DPRD Pacitan

Selasa, 8 Oktober 2024 - 14:41 WIB

Penerima Manfaat BLT DBHCHT Pacitan di Tahun 2024 Meningkat

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 12:48 WIB

Kampanye Perdana Aji-Gagarin Disambut Ratusan Warga Bandar  

Jumat, 4 Oktober 2024 - 21:09 WIB

Penyelewengan Dana KUR, Kejaksaan Pacitan Tangkap Warga Tegalombo di Hongkong

Kamis, 3 Oktober 2024 - 22:23 WIB

Polres Pacitan Identifikasi Potensi Kerawanan Pilkada 2024

Rabu, 2 Oktober 2024 - 19:09 WIB

Tiga Tahun Terakhir, Penduduk Miskin Pacitan Turun Signifikan

Kamis, 19 September 2024 - 17:10 WIB

Eling lan Waspodo, Rawat Jagat di Kabupaten Pacitan  

Kamis, 5 September 2024 - 16:40 WIB

Atasi Dampak Kekeringan, Bupati Sugiri Gencarkan Droping Air

Berita Terbaru

Hari Setyo Nugroho, Ketua Panitia Festival Gerabah. (Foto/Lintas7.net).

Features

Festival Gerabah 2024 Sajikan Prosesi Sakral

Kamis, 10 Okt 2024 - 17:04 WIB