NGAWI – Samsul Wathoni Ketua KPU Ngawi akan terus memonitor terkait nasib ribuan santri di Ponpes Modern Gontor Putri. Pihaknya, langsung melakukan koordinasi lintas sektor demikian juga internal KPU.
“Kita usahakan terus jangan sampai para santri tidak bisa memilih karena waktu. Sangat dimungkinkan ada TPS di Gontor Putri namun tetap mengikuti mekanismenya,” ungkap Toni sapaan akrab Ketua KPU Ngawi, Selasa, (08/04/2019).
Jelasnya, memaklumi pihak pengasuh Ponpes Modern Gontor Putri 1, 2 dan 3 yang berada di Ngawi. Pada dasarnya tidak ada larangan maupun ancaman, hanya saja mayoritas santri di ponpes tersebut berasal dari luar propinsi.
“Jika diijinkan pulang untuk bisa mencoblos jelas waktunya sangat mepet dan tidak mungkin. Sebab sehari berikutnya para santri ini akan mengikuti ujian nasional (UN-red) makanya kita mengupayakan ada TPS di ponpes ya,” ulasnya.
Seperti diketahui, para santriwati maupun ustadzah tersebut rata-rata terkendala masalah ijin pindah memilih mengingat mereka mayoritas berasal dari luar propinsi. Apalagi pemungutan suara hampir bersamaan dengan pelaksanaan UN yakni 18 April 2019.
Sebelumnya, KH Fairuz Subakir Ahmad Pengasuh Ponpes Modern Gontor Putri mengatakan, terpaksa pihaknya tidak memberikan rekomendasi pulang kampung jika tidak diberikan ijin untuk memilih di TPS setempat atau sekitar ponpes.
“Sekarang ini ada tiga ribu yang punya hak pilih. Dan diantaranya masih belum jelas boleh tidaknya mencoblos di sini,” terang KH Fairuz Subakir Ahmad. (eni*)