NGAWI – Kader PDI Perjuangan (PDIP) Ngawi diminta untuk memenangkan Pileg dan Pilpres 2019 dalam ‘satu tarikan nafas’ perjuangan. Artinya, mengerjakan dua pekerjaan dalam satu waktu.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPC PDIP Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko di ruang kerja Ketua DPRD Ngawi, Rabu (20/3/2019).
Antok–sapaan akrabnya–mengungkapkan kader, caleg dan simpatisan PDIP harus bergerak ke bawah menyesuaikan segmen yang berbeda di masing-masing wilayah terutama daerah pemilihan.
“Kepada semua kader dan simpatisan utamanya caleg harus menambah volume pertemuan (grassroot-red) dengan masyarakat selaku pemegang hak pilih mengingat pemilu kurang dari sebulan lagi,” ucap Antok.
Antok yang juga caleg DPRD Ngawi nomor urut 1 Dapil 6 Ngawi (Paron, Kedunggalar) dari PDIP mengamini jika perolehan kursi di legislatif harus dimaksimalkan. Ia menargetkan PDIP harus merebut 17 kursi dari 45 kursi DPRD Ngawi.
“Target yang kita pasang cukup proporsional dan realistis dari situasi yang ada. Mengingat pemilu lalu kita dapat 15 kursi,” bebernya.
Dengan jumlah kursi yang dipasang tersebut, Ketua IPSI Ngawi ini menandaskan, semua caleg untuk tidak berpangku tangan mendekati pesta demokrasi. Tentu strategi maupun konsep pemenangan harus dipertajam jangan sampai tumpul.
Dimaksudkan, kepada setiap caleg harus masuk ke pasar masyarakat menyesuaikan segmen yang ada antara dapil satu dengan dapil lainnya. Setiap caleg wajib mewaspadai gerakan lawan dengan mengatur di saat menggerakan roda partai.
“Perlu dicatat, dalam satu tarikan nafas semuanya harus sukses. Sehingga Ngawi yang dikenal dengan lumbungnya suara PDIP di Jawa Timur terus melekat dan jangan lupa untuk Pilpres harus menang,” pungkasnya. (eni/ant)