Menu

Mode Gelap
Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli Musrenbang, Lima Sektor Jadi Prioritas RKPD Kabupaten Madiun 2024 Teken Finacial Close Proyek KPBU APJ, Bupati Madiun Ingin Kebijakan Bermanfaat Untuk Masyarakat  Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas Pertimbangan Masa Depan, Kasus Pencurian Karburator di Mapolres Madiun Sepakat Selesai dengan Diversi 

Ngawi · 14 Feb 2019 11:32 WIB ·

Anggota Dewan Ngawi, Anggap Valentine Day Tak Sesuai dengan Adat Timur


 Siswanto, Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Ngawi. Mengutarakan Pendapat Mengenai Valentine Day Perbesar

Siswanto, Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Ngawi. Mengutarakan Pendapat Mengenai Valentine Day

NGAWI – Perayaan Valentine Day yang jatuh setiap 14 Februari mendatangkan pro kontra selama ini terlebih bagi masyarakat yang menganut adat ketimuran. Terlebih perayaan yang bisa diekspetasikan sebagai bentuk hari kasih sayang ini disinyalir akan mempengaruhi kebiasaan seks bebas di kalangan remaja kalangan millenial.

Valentine dengan segala bentuk perayaannya selalu identik dengan hal yang jauh dari norma agama, seperti pesta, minuman keras, dan seks bebas. Adanya perayaan yang tidak patut dengan etika moral orang ketimuran tersebut langsung dikemukakan Siswanto Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Ngawi.

Dia menuturkan, apapun alasannya Valentine Day jelas merusak moral meskipun tidak semua orang melakukannya namun demikian hampir mayoritas terjebak di dalam istilah perayaan hari kasih sayang itu sendiri.

Sis demikian panggilan akrabnya, secara tidak langsung Valentine Day yang dirayakan secara tahunan sangat berpotensi merusak moral generasi muda. Apapun dalihnya seks bebas menjadi trend sebagai satu budaya untuk merayakan hari kasih sayang.

“Memang tidak semua yang melakukan Valentine Day ini. Tetapi kita harus jujur perayaan semacam itu diapresiasikan dengan seks bebas dan dampaknya jelas berpotensi menyebarnya virus HIV AIDS,” kata Siswanto, Kamis, (14/02/2019).

Karena itu, lanjutnya, perayaan Valentine Day harus mendapatkan perhatian khusus dari pihak pemerintah. Meskipun jika remaja tidak pandai menyeleksi mana hal yang baik dan mana yang buruk, segala jenis adopsi budaya barat akan berdampak sangat merugikan. Bicara efek negatif sebenarnya tidak hanya berasal dan didapat dari Valentine ini.

“Tetapi perlu diketahui budaya-budaya barat kalau kita tidak pandai-pandai memfilter efeknya sangat luar bisa seperti free sex dan akhir-akhir ini pasangan sejenis itu,” ungkapnya lagi.

Dia berharap pemerintah melalui Dinas Pendidikan harus memberikan proteksi terhadap kaum remaja yang mayoritas masih usia pelajar. Karena tidak menutup kemungkinan makna Valentine Day hanya dimakan mentah-mentah tanpa adanya pemahaman yang disandingkan dengan nilai moral dan agama.

Bahkan kata Siswanto legislator dari PKS dalam waktu dekat melalui Komisi I DPRD Kabupaten Ngawi bakal membuat draf yang mengatur tentang Peraturan Daerah (Perda) tentang asusila. Tandasnya, hal itu mengacu pada frekuensi kejahatan asusila yang melibatkan remaja dari tahun ke tahun mengalami peningkatan terutama di Kabupaten Ngawi. (pr)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli

22 Maret 2023 - 09:45 WIB

Puluhan Siswa Mangunharjo Belajar di Kelas Darurat

9 Maret 2023 - 22:19 WIB

Petaka Jalan Sehat SD Bubakan, 1 Siswa Meninggal Tenggelam

7 Maret 2023 - 21:21 WIB

Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas

5 Maret 2023 - 22:25 WIB

Bupati Turun ke Jalan Bersama Wartawan, Bagikan Bunga Peringati Hari Pers Nasional

9 Februari 2023 - 13:15 WIB

Tasyakuran 1 Abad NU, Siswa-Siswi MI Mategal Kenduri 100 Nasi Tumpeng  

7 Februari 2023 - 12:33 WIB

Trending di Magetan