TIGA hari lamanya, pada pekan kemarin, saya berada di Jakarta. Mengikuti bimbingan teknis Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Tepatnya mulai Selasa (21/11) hingga Kamis (23/11). Dibimbing langsung dari Mahkamah Konstitusi (MK). Bimtek ini dipusatkan di dua lokasi. Pertama di Pusdik Pancasila dan Konstitusi MK Cisarua, Bogor. Sedangkan lokasi kedua, tempat saya, di Hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta.
Acara ini, saya berangkat berdua bersama Kasubbag Hukum dan SDM KPU Pacitan Danang Kuntadi. Pun begitu juga dengan teman-teman di KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Oya, dari seluruh peserta se-Indonesia, bimtek ini dibagi menjadi empat gelombang. Saya dan teman-teman se-Jawa Timur masuk dalam gelombang terakhir.
Kesempatan bimtek selama tiga hari ini cukup membawa kesan. Sebab, sesuai namanya, hal-hal teknis berkaitan dengan PHPU, diajarkan dalam momen yang dibuka langsung Ketua MK Suhartoyo ini. Mekanisme-mekanisme mengenai PHPU, baik secara teori maupun praktik, disampaikan.
Beberapa materi teori, di antaranya mengenai potensi sengketa penyelenggaraan Pemilu 2024, mekanisme tahapan dan jadwal penanganan perkara PHPU, dinamika penanganan PHPU, hingga hukum acara PHPU. Disampaikan pula berkaitan dengan Sistem Informasi Penanganan Perkara Elektronik.
Selasa (21/11), pada materi hari pertama, Yang Mulia Hakim Konstitusi Saldi Isra dan Yang Mulia Hakim Konstitusi Wahiduddin Adams, hadir langsung memberikan pengarahan terkait tata beracara dalam perkara PHPU. Sedangkan di hari kedua (22/11), diberikan bekal dengan praktik penyusunan jawaban atas contoh perkara PHPU.
Menjelang penutupan, Divisi Hukum dan Pengawasan KPU RI M Afifuddin, memberikan bekal kepada kami. Terutama mengenai potensi-potensi sengketa dalam penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024.
Untuk diketahui, bimtek kali ini, mirip-mirip kursus singkat. Beberapa materi yang diberikan merupakan materi wajib. Apabila seluruh materi telah diikuti, seluruh peserta diganjar dengan sertifikat kompetensi. Dikeluarkan langsung oleh MK. Pun, seluruh peserta juga diberikan pin MK. Sebagai simbol bahwa peserta memiliki kompetensi dalam penanganan PHPU Pemilu Tahun 2024 mendatang.
Selain berkaitan dengan bimtek PHPU, beberapa agenda lain juga dilakukan KPU Pacitan dalam sepekan terakhir. Di awal pekan, Senin (20/11) digelar sosialisasi mengenai Keputusan KPU Nomor 1621 Tahun 2023 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye Pemilu. Digabungkan dengan sosialisasi Keputusan KPU Nomor 1622 tentang Biaya Makan, Minum dan Transportasi Peserta Kampanye Pemilihan Umum.
Tak hanya berkaitan dengan sosialisasi. Disampaikan pula dalam forum tersebut, penggunaan aplikasi Sistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye (Sikadeka). Pesertanya, dari seluruh perwakilan pengurus partai politik di Pacitan.
Pada saat saya di Jakarta, Selasa (21/11) pagi dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur. Selaku bank penampung dana hibah Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan Tahun 2024. Hal ini sebagai bentuk tindak lanjut atas penunjukan bank daerah tersebut sebagai penampung dana hibah pasca penandatanganan NPHD.
Jumat (24/11), KPU Pacitan mengawali mengisi gudang logistik di Perum Bulog. Hal itu ditandai dengan dilakukannya doa bersama untuk kelancaran proses pengelolaan logistik di KPU Pacitan. Di hari yang sama, KPU Pacitan menggelar rapat evaluasi pencalonan. Selain mengundang partai politik, sejumlah stakeholders terkait juga hadir dalam rapat tersebut. Menghadirkan narasumber Dr Agus Mahfud Fauzi, akademisi dari Universitas Negeri Surabaya.
Pada akhir pekan kemarin, dilakukan pula sosialisasi tahapan Pemilu Tahun 2024. Dilakukan secara maraton, di sejumlah dapil. Pesertanya, ada tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan di wilayah setempat. Diharapkan tahapan Pemilu Tahun 2024 ini dapat diketahui seluruh pihak, khususnya tokoh masyarakat hingga ke pelosok Pacitan.
Logistik Pemilu Tahun 2024, pada Minggu (26/11) kemarin juga datang lagi. Kali ini adalah alat coblos dan plastik. Logistik perlengkapan pemungutan suara tersebut, dibongkar dari kendaraan pengangkutnya dan langsung ditempatkan di gudang logistik kantor KPU Pacitan. (*)
Tulisan ke-70/Edisi 20-26 November 2023
