Menu

Mode Gelap
Jaga Kesehatan Lansia, Ini Yang Dilakukan Pemdes Bukur Asyik Nongkrong di Warung Saat Jam Sekolah, Belasan Pelajar di Madiun Terjaring Razia Satpol PP BST 2023 Lebih Singkat, Cepat dan Tepat Sasaran Operasi Zebra Semeru 2023 Resmi Digelar Mulai Hari Ini  Meriahnya Puncak Peringatan HUT ke 78 RI di Desa Tulung

Magetan · 23 Apr 2019 10:31 WIB ·

Diduga Kelelahan, Anggota KPPS Maospati Meninggal


 Diduga Kelelahan, Anggota KPPS Maospati Meninggal Perbesar

MAGETAN – Isran (61), petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 4 Desa Sumberejo, Kecamatan Maospati, Magetan meninggal dunia, Senin (22/4/2019).

Isran diduga karena kelelahan setelah beberapa hari melaksanakan tugas menjadi pejuang demokrasi.

“Kami sebagai sesama penyelenggara Pemilu juga sangat merasa kehilangan, beliau orangnya terkenal sabar dan ulet,” kata Sutrisno salah satu anggota Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Maospati.

Sutrisno atau biasa dipanggil dengan sebutan Gotris mengatakan, memang pemilu kali ini benar-benar sangat menguras tenaga. Maka dari itu semua penyelenggara Pemilu harus benar-benar bisa menjaga kesehatan masing-masing agar tetap fit saat menjalankan tugas.

“Yang bisa merasakan kondisi kita adalah kita sendiri, jadi tetap utamakan kesehatan dibanding apapun,” ujarnya.

Semasa hidupnya, Isran dikenal warga sekitar sebagai warga yang baik sebelum meninggal almarhum beberapa hari masih bertanggung jawab melaksanakan tugasnya mulai hari Rabu di TPS sampai Kamis pukul 03.00 dini hari. Hari Jum’at malam beliau masih menyempatkan badminton di gedung balai Desa Ngujung.

Sabtu malam ikut rekapitulasi penghitungan suara di kecamatan, sampai ke tengah malam. Minggu pagi ke Tawangmangu dan Plaosan, Senin pagi ke sawah, sekitar jam 14.00 wib beliau ke kantor Taspen, sesampai kantor Taspen beliau merasakan sakit lalu masuk UGD Magetan, beliau sempat dilakukan perawatan namun memasuki pukul 17.30 WIB beliau menghembus nafas terakhirnya.

Isran lahir di Magetan tanggal 21 November 1958, meninggalkan seorang Istri bernama Darwati, Kepala Sekolah SD Pandeyan, dua orang anak yang bernama Kristanto (25) dan Fatimah (21) dan seorang cucu.

“Inilah pahlawan demokrasi yang sebenarnya,meskipun capek beliau masih menjalankan tugasnya dengan baik. Semoga tuhan mengampuni segala dosanya dan menerima segala amal baiknya,” pungkasnya. (ton/ant)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Ratusan Massa Unjuk Rasa Tuntut Rocky Gerung Diproses Hukum

9 Agustus 2023 - 18:02 WIB

Jelang Pengumuman DCS, 207 Bacaleg Masuk Kategori TMS

8 Agustus 2023 - 14:00 WIB

Sedekah Tumpeng Pasar Minulyo Momentum Untuk Berbagi

29 Juli 2023 - 14:08 WIB

Siswa Baru di Madiun Diduga Dikeroyok Kakak Kelas Saat Kerja Bakti di Sekolah

25 Juli 2023 - 17:55 WIB

Smart Motor, Dealer Mokas Berkualitas yang Bikin Puas

11 Juli 2023 - 10:06 WIB

Operasi Patuh Semeru 2023, Polres Madiun Terapkan Penindakan Eletronik dan Manual

10 Juli 2023 - 19:26 WIB

Trending di Madiun