Harry Tjahjono: Kerukunan Sosial Terancam oleh Hoaks, Ujaran Kebencian dan Polarisasi Politik.

- Jurnalis

Minggu, 10 Februari 2019 - 00:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MADIUN -Membicarakan Harry Tjahjono di dunia seni dan budaya memang tidak ada habisnya. Mulai dari karyanya yang legendaris yakni penulis skenario Si Doel Anak Sekolahan hingga 102 episode, Pencipta Theme Song Keluarga Cemara, sebagai Creative Directore di Pipa Production Jakarta, hingga memimpin media serius hingga hiburan selama 35 tahun.
Meski usia tak lagi muda, namun semangat bekerjanya sungguh luar biasa. Pun sejak 2007 tahun ia giat dalam gerakan budaya anti korupsi. Bersama tokoh dan seniman daerah, antara lain almost Sys NS, Arswendo, Butet K, Roy Marten, Herutomo, ia mendirikan Jaringan Pekerja Nusantara membentuk gerakan perlawanan kepada korupsi dengan membangun monumen gembok kejujuran yang berlokasi di lapangan Gulun, Kota Madiun dan di Mejayan, Kabupaten Madiun. Gerakan melawan korupsi ini menasional dan mendapat dukungan Ketua KPK di Jakarta. ” Upaya ini agar Madiun tidak lagi dijarah korupsi,” kata Harry Tjahjono saat menghadiri Festival Dahar Tumpeng di Caruban, Kabupaten Madiun. (9/2/2019).
Kunjungannya ke tempat kelahirannya kali ini bukan tanpa alasan. Ia juga sedang menggiatkan “Gerakan Rukun Agawe Madiun”.
Menurut pria kelahiran Madiun 5 Februari 1954 ini, kerukunan sosial saat ini terancam bahaya oleh hoaks, ujaran kebencian, polarisasi politik yang saat ini makin keras. Kata dia, langkah untuk mengawali pada ini pihaknya akan menerbitkan Maklumat Mojopitu yang berisi buah pikiran budayawan, seniman dan akademisi, di antaranya Slamet Rahardjo, Roy Martin, Aswendo, Mas Soegeng, Jenderal TNI (Purn) DR.Moeldoko dan Prof. Ahmad Erani Yustika Ph.D. “Awal bulan Maret nanti Mas Slamet Rahardjo akan jadi pembicara kunci sarasehan Rukun Agawe Madiun,” ungkapnya.
Dengan jiwa kerja keras yang telah tertanam sejak dini, Harry rela melakukan blusukan sendiri bersama adik dan kakaknya untuk mewujudkan Maklumat Mojopitu. “Saya tidak pernah merasa tua dan percaya pada ide-ide dan gagasan anak muda,” tegas bapak tiga anak dan kakek enam cucu. (*)

Baca Juga :  Sadar Tak Mudah, Gagarin Yakin Mampu Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Berita Terkait

Lestarikan Budaya, Pagelaran Langen Beksan Warnai Pengukuhan Pengurus Baru di Pringkuku
Mengusung Tema, Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju, Turnamen Voli Pacitan Jadi Simbol Sportivitas dan Silaturahmi
Lomba Pildacil Semarakkan HUT RI ke-80 di Pringkuku, Cetak Dai Cilik Gen-Alpha
Rayakan 80 Tahun Kemerdekaan, Dinkes Pacitan Gaungkan Semangat Sehat lewat Car Free Day
PKD dan Dirosah Ula GP Ansor Pacitan Resmi Dibuka, Gus Hammam Luncurkan Buku Dalil Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah
Warga Watukarung Dilatih Hadapi Bencana Gempa dan Tsunami
Integrasi Digital dan Disiplin Lalu Lintas, Kunci Keselamatan Warga Pringkuku
KONI Pacitan Butuh Pemimpin Muda, Energik, dan Visioner,  Danur Suprapto Jawab Tantangan Itu

Berita Terkait

Senin, 18 Agustus 2025 - 10:39 WIB

Lestarikan Budaya, Pagelaran Langen Beksan Warnai Pengukuhan Pengurus Baru di Pringkuku

Jumat, 8 Agustus 2025 - 09:06 WIB

Mengusung Tema, Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju, Turnamen Voli Pacitan Jadi Simbol Sportivitas dan Silaturahmi

Selasa, 5 Agustus 2025 - 12:35 WIB

Lomba Pildacil Semarakkan HUT RI ke-80 di Pringkuku, Cetak Dai Cilik Gen-Alpha

Minggu, 3 Agustus 2025 - 08:01 WIB

Rayakan 80 Tahun Kemerdekaan, Dinkes Pacitan Gaungkan Semangat Sehat lewat Car Free Day

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:46 WIB

PKD dan Dirosah Ula GP Ansor Pacitan Resmi Dibuka, Gus Hammam Luncurkan Buku Dalil Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah

Berita Terbaru