LINTAS7.NET, PACITAN – Suasana budaya yang kental mewarnai Lapangan Desa Ngadirejan, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, pada Minggu (18/8/2025).
Pagelaran seni tradisional Langen Beksan digelar meriah sebagai bagian dari prosesi pengukuhan pengurus Paguyuban Langen Beksan Kecamatan Pringkuku untuk masa bakti 2025–2030.
Ketua DPRD Pacitan sekaligus Dewan Pembina Paguyuban, Dr. Arif Setia Budi, S.Sos., MPA, hadir langsung untuk mengukuhkan Ismono sebagai ketua baru paguyuban bersama jajaran pengurus lainnya.
Dalam sambutannya, Dr. Arif menekankan pentingnya pelestarian budaya daerah sebagai jati diri bangsa. Menurutnya, Langen Beksan bukan sekadar seni tari, tetapi simbol nilai-nilai luhur masyarakat Pacitan.
“Budaya adalah jati diri bangsa. Langen Beksan bukan sekadar seni tari, tapi juga simbol kebersamaan, etika, dan filosofi luhur masyarakat kita. Saya harap dengan pengurus baru, eksistensi Langen Beksan akan makin kuat dan dikenal luas,” ujar ASB.
Sementara itu, Ismono sebagai ketua terpilih menyampaikan komitmennya untuk menjaga dan mengembangkan kesenian tradisional sebagai bagian dari penguatan identitas budaya dan nasionalisme.
“Ini bukan hanya tentang seni, tapi juga bagaimana kita mengisi kemerdekaan dengan menjaga identitas budaya kita. Semoga dengan kebersamaan dan kerja keras, kami dapat menjalankan amanah ini dengan baik,” ungkapnya.
Pagelaran ini disambut antusias oleh warga. Banyak yang merasa bangga sekaligus terhibur dengan pertunjukan yang ditampilkan oleh para seniman lokal.
Salah satu warga Desa Ngadirejan, Slamet (48), mengaku senang bisa menyaksikan pertunjukan seni tradisional yang kini semakin jarang digelar.
“Sudah lama tidak melihat tayub seperti ini. Saya senang sekali bisa mengenalkan ini ke anak-anak saya. Semoga acara seperti ini sering diadakan,” ujarnya.
Acara turut dihadiri oleh sejumlah pejabat, unsur Forkopimca Pringkuku, tokoh masyarakat, serta komunitas pecinta seni tayub. Setelah prosesi pengukuhan, panggung budaya dimeriahkan dengan pertunjukan Langen Beksan yang berlangsung hingga malam hari.
Dengan semangat pelestarian budaya, acara ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan mempelajari seni tradisional daerah.