Menu

Mode Gelap
Wilis Fun Trail Run, Event Lari Dengan Suguhan View Alam Gunung Wilis Nan Menawan  Pembangunan Infrastruktur Jalan, Pemkab Madiun Bakal Terapkan Skema KPBU Gandeng Milenial, PT KAI Kampanyekan Kerawanan Perlintasan Sebidang Resmi Dilantik, MPC Pemuda Pancasila Kota Madiun 2023-2027 Siap Kolaborasi Dengan Pemkot Demi Kemajuan Kota Madiun Apresiasi Pelanggan, Mitsubishi Fuso Gelar Fuso Customer Gathering 2023

Kesehatan · 15 Mar 2019 13:23 WIB ·

Puskesmas Teguhan Penuhi 6 Dimensi Mutu Pelayanan


 Puskesmas Teguhan Penuhi 6 Dimensi Mutu Pelayanan Perbesar

NGAWI – Pelayanan primer saat ini merupakan ujung tombak di dalam keberhasilan sistem Jaminan Kesehatan Nasional. Terlebih, ketika saat ini kita menuju pada Universal Coverage pada 2019.

Untuk mengukur kualitas atau mutu pelayanan di pemberi pelayanan kesehatan primer dilihat dari input, proses dan output. Input dengan sumber daya manusia, obat, infrastruktur, SOP dan SPM yang mempengaruhi.

Kepala Puskesmas Teguhan, dr. Arvika Rastra mengatakan, menuju program yang ditargetkan pemerintah (Universal Coverage.red) pihaknya memprioritaskan 6 dimensi mutu pelayanan primer. Yakni; patient safety, patient centered, efektif, efisien, timely dan adil.

Tentunya, mengutamakan pasien (patient centered) dengan memperhatikan lama waktu tunggu, lama konsultasi, prosedur kerja dan output mengenai kepuasan pasien dan status kesehatan.

“Dengan pemenuhan semua aspek mutu pelayanan dilihat dari input, proses dan outputnya di puskesmas sini sudah terpenuhi,” ujar dr. Arvika Rastra, Jum’at, (15/3/2019).

Ia menjelaskan, fungsi P-Care di provider primer yang bekerjasama dengan BPJS memiliki banyak kendala.

Saat ini, lanjutnya, P-Care berfungsi dalam administrasi pelayanan, elegibilitas, utilisasi, persetujuan rujukan, keuangan dan screening yang masih belum efektif. Karena hanya mendeteksi peserta yang berkunjung ke provider. Sementara peserta yang tidak berkunjung, tidak segera ditangani.

Provider dapat secara aktif dan otomatis meningkatkan mutu layanan kesehatan dengan berfokus untuk melakukan perbaikan pada area yang membutuhkan. Stakeholder pun mendorong provider primer untuk melakukan pelayanan komprehensif.

dr. Vika mengungkapkan, pengembangan P-Care yang dibutuhkan dalam keenam dimensi mutu yakni dengan adanya ID dokter, profil PPK dan sarana PPK dalam software sebagai data untuk menjamin patient safety.

Kepuasan pasien yang diukur dengan dikreasikan dalam software P-Care menggunakan emoticon sebagai bahan evaluasi dalam pemenuhan mutu patient centered dan adil. Diagnosa dan data obat yang perlu untuk dimasukan dalam P-Care agar dapat efektif dalam pemberian layanan kesehatan. (en*/ant)

Artikel ini telah dibaca 648 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Unggahan Pelayanan RSUD Dr. Darsono Pacitan Yang Dikeluhkan Warga di Jejaring Sosial Masih Dibanjiri Komentar Netizen

12 Agustus 2023 - 10:35 WIB

Viral RSUD Dr. Darsono Pacitan Jam 8.30 Tidak Ada Petugas

11 Agustus 2023 - 13:06 WIB

Golden Years, Golden Deals Untuk Sehat Bersama Prodia 

9 Mei 2023 - 18:55 WIB

Genap Berusia 50 Tahun, Prodia Siap Jadi The Next Generation Healthcare Terbaik di Indonesia

9 Mei 2023 - 18:12 WIB

Pemkab Madiun Launching SOP Tatalaksana Deteksi Dini Kasus Stunting

27 Januari 2023 - 20:59 WIB

Himbau Masyarakat Jaga Pola Hidup Sehat

21 November 2022 - 10:22 WIB

Trending di Daerah