PONOROGO – Akibat pensiun dan lamanya tidak menerima pegawai, kini RSUD dr Hardjono Ponorogo mengalami kekurangan dokter spesialis. Meski alami krisis dokter spesialis, pihak rumah sakit tetap berusaha melayani pasien dengan sebaik mungkin.
Dari data yang ada di RSUD dr Harjono, sejumlah dokter spesialis yang kini masih aktif di rumah sakit, dijadwalkan segera memasuki masa purna tugas. Praktis, dengan kondisi seperti ini, RSUD dr Harjono Ponorogo semakin mengalami krisis tenaga medis tersebut.
Direktur Utama RSUD dr Harjono Ponorogo dr Made Jeren mengatakan, sejumlah formasi untuk dokter spesialis, sampai saat ini belum memenuhi kuota. Seperti dokter spesialis jantung, spesialis rehabilitasi medik atau fisioterapis, hingga dokter spesialis paru-paru dan dokter spesialis mata, masing-masing hanya diisi oleh satu orang. “Idealnya harus diisi lebih dari seorang dokter spesialis (untuk sejumlah formasi tersebut),” ujar dr Made Jeren.
Kondisi tersebut, disinyalir karena delapan tahun terakhir, tidak ada penerimaan CPNS untuk formasi dokter spesialis.
Untuk meminimalisir kondisi supaya tidak memengaruhi pelayanan, manajemen RSUD dr Harjono Ponorogo melakukan sejumlah solusi. Salah satunya usulan untuk menyekolahkan dokter umum menjadi dokter spesialis. Akan tetapi, hingga kini opsi tersebut belum selesai dalam ranah kajian global pemerintah. (ls)