Menu

Mode Gelap
Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli Teken Finacial Close Proyek KPBU APJ, Bupati Madiun Ingin Kebijakan Bermanfaat Untuk Masyarakat  Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas Pertimbangan Masa Depan, Kasus Pencurian Karburator di Mapolres Madiun Sepakat Selesai dengan Diversi  HPN, Bunda Rita Bersama Komunitas Wartawan Ponorogo Potong Tumpeng dan Doakan Jurnalis yang Telah Berpulang

Headline · 18 Nov 2019 15:20 WIB ·

Sengketa Pilkades Geger, Ratusan Massa Geruduk Kantor Desa


 Sengketa Pilkades Geger, Ratusan Massa Geruduk Kantor Desa Perbesar

Lintas7.net, MADIUN – Bola panas permasalahan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) masih terus menggelinding.

Senin (18/11/2019), ratusan massa pendukung Calon Kepala Desa (Cakades) Geger nomor urut 05, Mahmud Rudianto, menggeruduk kantor Desa/Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.

Pantauan di lokasi, massa sudah berkumpul di depan kantor desa sejak sekitar pukul 08.00 WIB.

Mereka membawa poster bernada menuntut penghitungan ulang atas surat suara yang dinyatakan tidak sah saat Pilkades yang dilaksanakan pada 16 Oktober 2019 lalu.




Cakades Geger Nomor Urut 05 Mahmud Rianto (pakai peci) didampingi kuasa hukumnya, Sigit Iksan Wibowo (kiri)


Sigit Iksan Wibowo, kuasa hukum Mahmud Rudianto mengatakan, saat Pilkades, sebanyak 568 surat suara dinyatakan tidak sah karena coblos tembus simetris.

“Kita minta, panitia menghitung ulang karena tatibnya tidak dijalankan,” kata Sigit.

Kliennya menuntut panitia Pilkades untuk melakukan penghitungan ulang surat suara karena dalam tata tertib yang dibuat panitia pilkades disebutkan bahwa jika terjadi coblos tembus, maka itu dianggap sah.

“Tetapi pada saat penghitungan, coblos tembus tidak disahkan,” ujarnya.

Sementara, Mahmud Rudianto menambahkan, pihaknya ingin permasalahan ini segera selesai. Agar kondisi Desa Geger kembali tenang dan kondusif.

Pasalnya, sejak kisruh sengketa Pilkades, masyarakat menjadi tidak nyaman. Ketegangan begitu terasa. Komunikasi antar masyarakat jadi renggang.

“Ngobrol-ngobrol di warung saja sudah tidak sehangat dulu,” ungkap Mahmud.

Hingga berita ini disiarkan, masih terjadi mediasi antara perwakilan pengunjuk rasa, panitia Pilkades, dan anggota BPD. (ant)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli

22 Maret 2023 - 09:45 WIB

Teken Finacial Close Proyek KPBU APJ, Bupati Madiun Ingin Kebijakan Bermanfaat Untuk Masyarakat 

18 Maret 2023 - 09:44 WIB

2 Hari Hilang, Warga Kembang Ditemukan Meninggal

10 Maret 2023 - 22:05 WIB

Petaka Jalan Sehat SD Bubakan, 1 Siswa Meninggal Tenggelam

7 Maret 2023 - 21:21 WIB

Bupati Sugiri dan Khofifah Panen Jagung Reog 234 di Babadan

6 Maret 2023 - 20:49 WIB

Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas

5 Maret 2023 - 22:25 WIB

Trending di Headline