Belik Brumbung Sempu Nawangan, Jejak Penyebaran Ajaran Islam di Pacitan

- Jurnalis

Sabtu, 30 November 2024 - 12:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawasan situs Belik Brumbung di Desa Sempu, Kecamatan Nawangan, Pacitan. (Foto:Lintas7.net).

Kawasan situs Belik Brumbung di Desa Sempu, Kecamatan Nawangan, Pacitan. (Foto:Lintas7.net).

LINTAS7.NET,PACITAN – Satu lagi obyek wisata religi di Pacitan yang tak boleh dilewatkan. Adalah Belik Brumbung di Desa Sempu, Kecamatan Nawangan. Kawasan ini dikenal warga setempat sebagai situs bersejarah penyebaran agama islam. Konon, tempat ini sempat jadi persinggahan Wali Allah saat menyebarkan ajaran agama islam di tanah Jawa.

“Cerita Eyang dulu pernah bilang katanya menurut riwayat, Syeh Abdul Kadir Jaelani pernah singgah di Belik Brumbung ini sewaktu menyebarkan agama islam. Kalau dikenal sebagai situs sejarah itu ya karena menjadi tempat bagi orang yang senang riadho, tirakat,” kata Mbah Mangil, tokoh Dusun Berumbung kepada awak media.

Mangil menyebut jika sampai saat ini, Belik Brumbung kerap dijadikan tempat Bertabaruk atau meminta berkah melalui wasilah dan doa terbaik kepada Sang Maha Pencipta. Bahkan, pada momen tertentu, kawasan ini dijadikan tempat untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Warga sekitar biasanya membaca Surat Yasin, tahlil dan puji-pujian kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Dia pun tak menampik anggapan masyarakat bahwa Situs Belik Brumbung tempat keramat.

Baca Juga :  Siasat 3Second Bertahan di Tengah Pandemi, Buka Family Store ke-31 di Kota Madiun

“Tiap Bulan Suro, warga Mujahadah di tempat ini, baca Yasin, Tahlil, Manakib Mahalul Khiyam. Intinya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menyampaikan puji-pujian kepada Baginda Nabi Muhammad,” tegas Mangil.

Belik Brumbung ini berada di Dusun Brumbung, Desa Sempu. Sebuah bangunan mini menjadi atap sumber mata air alami di dalam sebuah cobek atau wadah air. Keunikan dari Belik Brumbung ini, air tak pernah meluap ataupun mengering. Air di dalam cobek itu tak terlihat surut saat dimanfaatkan, dan tak pernah meluap meski tak digunakan.

Selain itu, sumber air Brumbung yang berada di bawah naungan pohon besar sangat jernih dan bersih sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung. Menurutnya, banyak diantara pengunjung dari berbagai daerah yang sengaja datang sekedar untuk mengambil sumber air di Belik Brumbung.

“(Debit) airnya terlihat tetap segini saja, tidak surut dan juga tidak meluap dari wadah ini, baik saat digunakan maupun tidak digunakan. Kata orang-orang, air disini agak berbeda, menyegarkan badan ketika dikonsumsi. Jadi selain mengambil dan langsung diminum di tempat biasanya mereka sudah siap wadah untuk diisi dan dibawa pulang ke rumahnya. Kalau khasiatnya ya tergantung masing-masing (pengunjung),” jelasnya.

Baca Juga :  Belasan Desa di Pringkuku Penuhi Standar STBM Lima Pilar

Hingga kini, tak ada yang tahu asal usul Belik Brumbung secara pasti. Namun, sejak nenek moyang, masyarakat percaya bahwa tempat ini sebagai lokasi yang baik untuk bermunajat dan tirakat. Tempatnya masih alami dan tak banyak perubahan berarti, kecuali pada bagian fasilitas maupun sarana prasarana pendukung yang sengaja direnovasi pemerintah.

Bagi yang ingin berkunjung ke Belik Brumbung, anda bisa menuju arah Dusun Brumbung, di Desa Sempu Kecamatan Nawangan. Kendati lokasinya tersembunyi di pelosok dusun, namun pengunjung tak perlu kuatir, karena tersedia papan penunjuk jalan arah menuju Belik Brumbung.

“Ya secara umum kondisi jalan yang didominasi tanjakan maupun turunan bisa dilalui kendaraan. Khusus sepeda motor bisa langsung sampai ke lokasi tujuan. Di luar alat transportasi itu, pengunjung nanti harus berjalan kaki sekitar 100 meter,” kata Sukarwan, Camat Nawangan. (red/adv).

Berita Terkait

Milad 110 Tahun Suara Muhammadiyah, Wisata Bernilai, Ekonomi Berdaya, di Kawasan Wisata Pancer Door Pacitan  
PKD dan Dirosah Ula GP Ansor Pacitan Resmi Dibuka, Gus Hammam Luncurkan Buku Dalil Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah
Warga Watukarung Dilatih Hadapi Bencana Gempa dan Tsunami
Integrasi Digital dan Disiplin Lalu Lintas, Kunci Keselamatan Warga Pringkuku
KONI Pacitan Butuh Pemimpin Muda, Energik, dan Visioner,  Danur Suprapto Jawab Tantangan Itu
Desa Sukoharjo dan Telkomsel Hadirkan Program “Baktiku Negeriku” untuk Percepat Digitalisasi dan Pemberdayaan Desa  
STBM 5 Pilar, Langkah Nyata Sidoharjo Mewujudkan Kelurahan Sehat dan Mandiri
Kuasa Hukum Dani Santoso, Penjualan BBL Seharusnya Dikenai Sanksi Administratif Bukan Pidana

Berita Terkait

Senin, 28 Juli 2025 - 20:12 WIB

Milad 110 Tahun Suara Muhammadiyah, Wisata Bernilai, Ekonomi Berdaya, di Kawasan Wisata Pancer Door Pacitan  

Jumat, 25 Juli 2025 - 18:46 WIB

PKD dan Dirosah Ula GP Ansor Pacitan Resmi Dibuka, Gus Hammam Luncurkan Buku Dalil Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah

Kamis, 24 Juli 2025 - 09:17 WIB

Warga Watukarung Dilatih Hadapi Bencana Gempa dan Tsunami

Kamis, 24 Juli 2025 - 08:10 WIB

Integrasi Digital dan Disiplin Lalu Lintas, Kunci Keselamatan Warga Pringkuku

Minggu, 20 Juli 2025 - 11:19 WIB

KONI Pacitan Butuh Pemimpin Muda, Energik, dan Visioner,  Danur Suprapto Jawab Tantangan Itu

Berita Terbaru

Daerah

Warga Watukarung Dilatih Hadapi Bencana Gempa dan Tsunami

Kamis, 24 Jul 2025 - 09:17 WIB