Banjir Merembet ke Ngawi Kota dan Geneng

- Jurnalis

Jumat, 8 Maret 2019 - 15:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NGAWI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi menyebutkan potensi banjir memasuki hari ketiga mengancam dua wilayah kecamatan yakni Ngawi Kota dan Geneng. Eko Heru Tjahjono Kepala BPBD Ngawi membenarkan kabar tersebut.

Pasalnya, kedua wilayah itu menjadi kantong penggelembungan luapan banjir dari arah Kali Madiun maupun Bengawan Solo. Meskipun debit air Kali Madiun mengalami penurunan hampir 1 meter. Namun dari arah hulu Bengawan Solo mengalami peningkatan arus banjir terhitung pukul 24.00 WIB, Kamis, (07/08/2019).

“Wilayah Ngawi ini kan menjadi titik temu dua aliran baik dari Kali Madiun maupun dengan Bengawan Solo. Otomatis penggelembungan terjadi dan masuk ke anak-anak sungai sekitar Ngawi Kota merambah ke Geneng,” ungkap Heru Kepala BPBD Ngawi, Jum’at, (08/03/2019).

Baca Juga :  Deteksi Dini Covid-19, Lanud Iswahjudi Rapid Test Anggota

Bahkan Heru menyebut naiknya debit air Bengawan Solo bukan akibat pintu air Waduk Gajah Mungkur dibuka. Melainkan daerah hulu dari lokasi bengawan itu mengalami hujan dua hari terakhir ini. Jika memang dibuka pintu air Waduk Gajah Mungkur daerah hilir akan diberitahukan sejak dini untuk mengantisipasi dampak banjir.

“Itu kabar hoaks kalau Gajah Mungkur dibuka. Kalau memang dibuka seperti yang di hilir seperti Ngawi pasti ada pemberitahuan,” ulasnya.

Baca Juga :  Urgen! Korban Banjir Ngawi, Butuh Pembalut, Popok dan Lilin

Kemudian banjir memasuki hari ketiga ini tercatat sesuai data terakhir BPBD Ngawi menenggelamkan 3.825 rumah dari 25 desa dan 6 kecamatan meliputi Kwadungan, Pangkur, Karangjati, Padas, Ngawi Kota dan Geneng. Dari data itu, 3.807 Kepala Keluarga (KK) diantaranya harus dievakuasi dari total 6.090 KK.

“Hanya saja data-data itu sifatnya berubah sesuai perkembanganya. Bencana banjir seperti ini akan terus berubah lokasi terdampaknya dan bergerak terus,” tutup Heru. (en*)

Berita Terkait

Tradisi Ronthek Gugah Sahur Kembali Bergema di Pacitan dengan Pengamanan Ketat
Bareng Perhutani dan Pemda, IJTI Mataraman Sedekah Oksigen di Sendang Ngiyom
Temui Demonstran, Ketua KPU Pacitan Klarifikasi Tentang Launching Pilkada Pacitan
Grand Max Tabrak Truk Tronton di Tol Solo-Kertosono, Satu Tewas
Kecelakaan Maut di Madiun, Dua Meninggal Dunia, Begini Penjelasan Polisi 
Daop 7 Angkat Bicara Soal Kecelakaan KA Argo Semeru vs Suzuki Carry di Madiun 
Kredit Mobil Angsuran 20 Juta, Andalkan Penghasilan Dari Aplikasi Penghasil Dolar Berujung “RUNGKAT”
Di Madiun, Penyekatan Pemudik Dilakukan Di Tiga Titik Berikut Ini

Berita Terkait

Selasa, 4 Maret 2025 - 13:38 WIB

Tradisi Ronthek Gugah Sahur Kembali Bergema di Pacitan dengan Pengamanan Ketat

Rabu, 18 Desember 2024 - 18:42 WIB

Bareng Perhutani dan Pemda, IJTI Mataraman Sedekah Oksigen di Sendang Ngiyom

Jumat, 31 Mei 2024 - 08:32 WIB

Temui Demonstran, Ketua KPU Pacitan Klarifikasi Tentang Launching Pilkada Pacitan

Kamis, 16 Mei 2024 - 22:15 WIB

Grand Max Tabrak Truk Tronton di Tol Solo-Kertosono, Satu Tewas

Rabu, 24 April 2024 - 12:47 WIB

Kecelakaan Maut di Madiun, Dua Meninggal Dunia, Begini Penjelasan Polisi 

Berita Terbaru