Menu

Mode Gelap
Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli Musrenbang, Lima Sektor Jadi Prioritas RKPD Kabupaten Madiun 2024 Teken Finacial Close Proyek KPBU APJ, Bupati Madiun Ingin Kebijakan Bermanfaat Untuk Masyarakat  Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas Pertimbangan Masa Depan, Kasus Pencurian Karburator di Mapolres Madiun Sepakat Selesai dengan Diversi 

Ngawi · 8 Mar 2019 15:29 WIB ·

Banjir Merembet ke Ngawi Kota dan Geneng


 Banjir Merembet ke Ngawi Kota dan Geneng Perbesar

NGAWI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi menyebutkan potensi banjir memasuki hari ketiga mengancam dua wilayah kecamatan yakni Ngawi Kota dan Geneng. Eko Heru Tjahjono Kepala BPBD Ngawi membenarkan kabar tersebut.

Pasalnya, kedua wilayah itu menjadi kantong penggelembungan luapan banjir dari arah Kali Madiun maupun Bengawan Solo. Meskipun debit air Kali Madiun mengalami penurunan hampir 1 meter. Namun dari arah hulu Bengawan Solo mengalami peningkatan arus banjir terhitung pukul 24.00 WIB, Kamis, (07/08/2019).

“Wilayah Ngawi ini kan menjadi titik temu dua aliran baik dari Kali Madiun maupun dengan Bengawan Solo. Otomatis penggelembungan terjadi dan masuk ke anak-anak sungai sekitar Ngawi Kota merambah ke Geneng,” ungkap Heru Kepala BPBD Ngawi, Jum’at, (08/03/2019).

Bahkan Heru menyebut naiknya debit air Bengawan Solo bukan akibat pintu air Waduk Gajah Mungkur dibuka. Melainkan daerah hulu dari lokasi bengawan itu mengalami hujan dua hari terakhir ini. Jika memang dibuka pintu air Waduk Gajah Mungkur daerah hilir akan diberitahukan sejak dini untuk mengantisipasi dampak banjir.

“Itu kabar hoaks kalau Gajah Mungkur dibuka. Kalau memang dibuka seperti yang di hilir seperti Ngawi pasti ada pemberitahuan,” ulasnya.

Kemudian banjir memasuki hari ketiga ini tercatat sesuai data terakhir BPBD Ngawi menenggelamkan 3.825 rumah dari 25 desa dan 6 kecamatan meliputi Kwadungan, Pangkur, Karangjati, Padas, Ngawi Kota dan Geneng. Dari data itu, 3.807 Kepala Keluarga (KK) diantaranya harus dievakuasi dari total 6.090 KK.

“Hanya saja data-data itu sifatnya berubah sesuai perkembanganya. Bencana banjir seperti ini akan terus berubah lokasi terdampaknya dan bergerak terus,” tutup Heru. (en*)

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Petaka Jalan Sehat SD Bubakan, 1 Siswa Meninggal Tenggelam

7 Maret 2023 - 21:21 WIB

Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas

5 Maret 2023 - 22:25 WIB

Bupati Turun ke Jalan Bersama Wartawan, Bagikan Bunga Peringati Hari Pers Nasional

9 Februari 2023 - 13:15 WIB

Buntut Unggahan Viral Yang Diduga Melecehkan, Persatuan Perangkat dan Kepala Desa Ancam Polisikan Oknum Guru di Pacitan

30 Januari 2023 - 12:34 WIB

Pohon Pisang ini Ditanam di Tengah Jalan, Bentuk Protes?

24 Januari 2023 - 12:45 WIB

Motor Tabrak Truk Parkir di Madiun, Satu Orang Meninggal

21 Januari 2023 - 06:35 WIB

Trending di Madiun