NGAWI – Beragam cara dilakukan sebuah lembaga pendidikan untuk merangsang siswa-siswinya meraih prestasi. Salah satunya dengan memberikan reward atau hadiah. Seperti yang diterapkan di SMA Negeri 2 Ngawi.
Sekolah yang dikenal dengan sebutan Smada Ngawi ini tidak tanggung-tanggung mengganjar prestasi anak didiknya dengan reward berupa uang. Puluhan juta rupiah digelontorkan demi merangsang anak didik meraih prestasi.
Kepala SMA Negeri 2 Ngawi, Tribadi mengatakan hal itu dilakukan karena sekolah yang ia pimpin sangat mengapresiasi prestasi siswa-siswinya.
Tribadi menjelaskan, siswa-siswi yang meraih juara 1 tingkat kabupaten disediakan hadiah uang Rp 1 juta. Sedangkan untuk juara 1 tingkat provinsi mendapat reward Rp 5 juta, dan Rp 10 juta untuk juara 1 tingkat nasional.
“Tahun kemarin untuk yang OOSN mendapat medali emas, kita sudah keluar reward total Rp 70 juta. Harapannya, anak-anak bisa semangat dan meraih juara tingkat nasional,” ungkap Tribadi.
Cara tersebut nyatanya ampuh. Terbukti, deretan prestasi gemilang terus menerus diraih sekolah yang memiliki tradisi Bakti Sosial (baksos) setiap tahun ini. Berbagai trofy dari puluhan ajang bergengsi hampir selalu menjadi milik sekolah ini.
Yang ter-anyar, Smada Ngawi baru saja memborong juara di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten Ngawi. Total ada 9 medali yang diraih. Diantaranya; 6 emas (juara 1) 1 perak (juara 2) dan 2 perunggu (juara 3).
Ajang yang digelar 27 Pebruari 2019 di SMA Negeri 1 Ngrambe tersebut, melombakan sembilan mata pelajaran (mapel). Yaitu; Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, TIK, Geografi, Ekonomi, dan Kebumian.
Raihan emas Smada Ngawi dipersembahkan oleh Ardea Putri (mapel Ekonomi), Damaristya (Kebumian), Yoel Natanio TW (Geografi), Annisa Sherina (Fisika), Centya Fischa (Kimia), dan Muh. Hadi Luqman (Biologi). Sedangkan medali perak diraih oleh Ina Tantri dari cabang mapel Ekonomi. Sementara, perunggu diraih oleh Aulia Fajar (Ekonomi) dan Anita Ambarsari (TIK).
“Pesertanya sekitar 300-an, dari SMA/MA se-Ngawi, ujiannya tes tulis waktunya 2-3 jam,” kata Muh. Hadi Luqman.
Luqman mengaku sempat nervous (grogi) sesaat sebelum tes. Karena dirinya masih kelas X dan baru kali pertama ini bertanding di mapel Biologi. Sebelumnya di jenjang SMP yang dilombakan mapel IPA.
“Lihat orang baru, tempatnya baru, nggak ada yang kenal, jadi kayak nggak bisa ngomong gitu, tapi ya udah langsung aja, nekat. Alhamdulillah,” katanya.
Terkait prestasi ini, Kepala SMA Negeri 2 Ngawi, Tribadi menuturkan, sembilan siswa-siswi berprestasi tersebut selain mendapatkan reward (bagi yang juara 1), juga berhak mewakili Ngawi berkompetisi di ajang OSN tingkat Provinsi yang akan digelar April mendatang.
Untuk itu, pihaknya mempersiapkan segala hal, terutama pembinaan. Salah satunya, bekerjasama dengan lembaga bimbingan khusus dari luar untuk persiapan menghadapi OSN Provinsi.
“Target kami juara 1 tingkat provinsi dan nasional. Karena itu, anak-anak akan ditraining di balai diklat ITB Bandung selama dua minggu, untuk menghadapi seleksi tingkat provinsi dan nasional,” ujar Tribadi. (ant)