Biadab, Seorang Bocah Diperkosa Bapak Tiri Selama 3 Tahun

- Jurnalis

Selasa, 5 Maret 2019 - 13:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Biadab, Bocah 7 Tahun Diperkosa Bapak Tiri Selama 3 Tahun

NGAWI. Memilukan nasib yang dialami Bunga bocah perempuan 7 tahun asal Desa Jeblogan, Kecamatan Paron, Ngawi ini. Bunga yang masih duduk di bangku kelas 1 SD menjadi korban kebiadaban nafsu syahwat yang diduga dilakukan oleh bapak tirinya KMI (37) warga Desa/Kecamatan Paron.

Kejadian miris yang dialami korban baru terbongkar pada Sabtu akhir pekan lalu, (02/04/2019), sekitar pukul 16.30 WIB. Menurut Mar (64) nenek korban, ia merasa curiga dengan cara berjalan cucunya tersebut terseok-seok seolah ada yang sakit.

Baca Juga :  Pelaku Rencanakan Pembunuhan Dua Hari Sebelumnya

“Saya curiga cucu saya itu jalannya tidak seperti biasanya. Setelah itu setiap buang air kecil merasa kesakitan pada kemaluanya itu. Karena sudah curiga coba saya cium celana dalamnya itu bau sperma,” terang Mar nenek Bunga, Selasa, (05/03/2019).

Mar pun membeberkan, ketika cucunya merasa sakit dengan cara melorotkan celana dalamnya malah diancam mau dipentung dengan sebilah kayu oleh KMI bapak tirinya. Masih kata Mar kejadian yang dialami Bunga sejak tahun 2016 lalu. Hanya saja empat bulan terakhir ini ia merasa curiga dengan perilaku menantunya itu.

Baca Juga :  Sengketa Pilkades Geger Temui Titik Terang, Tiga Pihak Sepakat Lakukan Hitung Ulang

“Kalau ibunya cucu saya itu menjadi TKW di Singapura sejak setahun lalu. Makanya saya asuh malah nerima perilaku seperti itu,” ungkapnya.

Atas kejadian tersebut langsung ditangani Unit PPA Polres Ngawi. Sejauh ini pihak penyidik terus memintai keterangan para saksi-saksi maupun Bunga selaku korban. Bahkan Mar membenarkan jika cucunya itu sudah dilakukan visum maupun pemeriksaan medis pada kemaluannya.

“Saat dimintai keterangan di Polres Ngawi cucu saya memang mengatakan sudah berkali-kali menerima perlakuan seperti itu oleh bapak tirinya. Bahkan diancam juga bermacam-macam,” pungkasnya. (en*)

Berita Terkait

Selamatkan Rp 4,8 Miliar, Bea Cukai Madiun Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal
Borobudur Jadi Saksi Kunjungan Bersejarah Macron ke Indonesia
Tradisi Ronthek Gugah Sahur Kembali Bergema di Pacitan dengan Pengamanan Ketat
Bareng Perhutani dan Pemda, IJTI Mataraman Sedekah Oksigen di Sendang Ngiyom
Temui Demonstran, Ketua KPU Pacitan Klarifikasi Tentang Launching Pilkada Pacitan
Grand Max Tabrak Truk Tronton di Tol Solo-Kertosono, Satu Tewas
Kecelakaan Maut di Madiun, Dua Meninggal Dunia, Begini Penjelasan Polisi 
Daop 7 Angkat Bicara Soal Kecelakaan KA Argo Semeru vs Suzuki Carry di Madiun 

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 09:05 WIB

Selamatkan Rp 4,8 Miliar, Bea Cukai Madiun Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal

Kamis, 29 Mei 2025 - 21:41 WIB

Borobudur Jadi Saksi Kunjungan Bersejarah Macron ke Indonesia

Selasa, 4 Maret 2025 - 13:38 WIB

Tradisi Ronthek Gugah Sahur Kembali Bergema di Pacitan dengan Pengamanan Ketat

Rabu, 18 Desember 2024 - 18:42 WIB

Bareng Perhutani dan Pemda, IJTI Mataraman Sedekah Oksigen di Sendang Ngiyom

Jumat, 31 Mei 2024 - 08:32 WIB

Temui Demonstran, Ketua KPU Pacitan Klarifikasi Tentang Launching Pilkada Pacitan

Berita Terbaru