EWS Tak Berfungsi, Kondisinya Memprihatinkan

- Jurnalis

Minggu, 10 Maret 2019 - 16:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NGAWI – Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Ngawi, Jawa Timur selama empat hari ternyata meninggalkan banyak catatan yang harus diselesaikan oleh pemerintah setempat. Seperti yang disampaikan Samsuhadi, Sekretaris Desa Kasreman, Kecamatan Geneng Ngawi ini.

Menurutnya, air luapan Kali Madiun yang menggenangi pemukiman datangnya cukup mendadak. Tidak ada peringatan dini seperti tiga tahun lalu yakni suara sirene dari EWS (Early Warning System). Ia minta keberadaan EWS yang terpasang di atas Kali Madiun bisa berfungsi lagi.

“Kalau dulu ada suara sirene yang berbunyi sebagai tanda datangnya akan banjir tetapi sekarang tidak. Iya minta alat itu (EWS-red) berfungsi,” ungkap Samsuhadi, Minggu, (10/3).

Baca Juga :  Kondusif, Malam Ini PSHT Cabang Ngawi Mulai Pengesahan Ribuan Pendekar

Keberadaan EWS atau alat pendeteksi banjir yang terpasang sejak 2013 kondisinya kini memprihatinkan. Alat tersebut terpasang di 7 titik diatas dua sungai besar antara Kali Madiun dan Bengawan Solo.

Sayangnya, usaha BPBD Ngawi kandas. Setiap kali menyurati Perum Jasa Tirta I untuk memperbaiki EWS yang rusak tidak direspon. Dalam hal ini pengelolaanya jelas dibawah Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) dengan menunjuk Perum Jasa Tirta I sebagai pihak ketiga yang bertanggung jawab penuh terhadap alat peringatan banjir itu.

Baca Juga :  Demo Warga, Diduga Kades Ingkar Janji

Tidak sebatas itu, Samsuhadi pun minta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi melalui BPBD untuk tanggap terhadap pencegahan maupun penanganan korban banjir. Diakui, saat ini pihak desa sudah menerima perahu fiber dari pemerintah namun belum cukup. Terutama pengadaan pelampung harus dipersiapkan.

“Pelampung harus siap, sangat efektif untuk pertolongan korban banjir. Demikian juga alat komunikasi seperti radio HT harus dipersiapkan kalau terjadi banjir jelas listrik padam tentu komunikasi dengan handphone sulit juga,” terang Samsuhadi. (en*/ant)

Berita Terkait

Di Madiun, Penyekatan Pemudik Dilakukan Di Tiga Titik Berikut Ini
Urus Izin Tinggal Makin Mudah, Ada Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Inovasi Terbaru Kantor Imigrasi Madiun
Luncurkan Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Petugas Kantor Imigrasi Madiun Jemput Bola Layani WNA
Siasat 3Second Bertahan di Tengah Pandemi, Buka Family Store ke-31 di Kota Madiun
Tingkatkan Nilai Tambah Bidang Agroindustri, Kabupaten Madiun Siap Jadi Sentral Kopi dan Coklat
Uji Kesiapan Operasional, Lanud Iswahjudi Gelar Latihan Elang Gesit
Jamin Kebutuhan Pupuk Petani, Petrokimia Gresik Alokasikan 15 Ribu Ton Pupuk Non Subsidi dan Seragamkan Harga Jual
Melalui Dana Desa, Teguhan Fokus Infrastruktur Jalan

Berita Terkait

Selasa, 4 Mei 2021 - 14:04 WIB

Di Madiun, Penyekatan Pemudik Dilakukan Di Tiga Titik Berikut Ini

Sabtu, 1 Mei 2021 - 21:17 WIB

Urus Izin Tinggal Makin Mudah, Ada Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Inovasi Terbaru Kantor Imigrasi Madiun

Sabtu, 1 Mei 2021 - 20:59 WIB

Luncurkan Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Petugas Kantor Imigrasi Madiun Jemput Bola Layani WNA

Minggu, 28 Maret 2021 - 09:52 WIB

Siasat 3Second Bertahan di Tengah Pandemi, Buka Family Store ke-31 di Kota Madiun

Kamis, 25 Maret 2021 - 09:32 WIB

Tingkatkan Nilai Tambah Bidang Agroindustri, Kabupaten Madiun Siap Jadi Sentral Kopi dan Coklat

Senin, 22 Maret 2021 - 09:03 WIB

Uji Kesiapan Operasional, Lanud Iswahjudi Gelar Latihan Elang Gesit

Rabu, 17 Maret 2021 - 19:43 WIB

Jamin Kebutuhan Pupuk Petani, Petrokimia Gresik Alokasikan 15 Ribu Ton Pupuk Non Subsidi dan Seragamkan Harga Jual

Kamis, 4 Maret 2021 - 19:56 WIB

Melalui Dana Desa, Teguhan Fokus Infrastruktur Jalan

Berita Terbaru