Menu

Mode Gelap
Kemenag Kota Madiun Disorot LSM Garis PAKEM Mandiri Terkait TPG Non PNS Tahun 2018 dan Dugaan Pungli Teken Finacial Close Proyek KPBU APJ, Bupati Madiun Ingin Kebijakan Bermanfaat Untuk Masyarakat  Mobil Masuk Jurang, Sopir dan Mantan Kades Dadapan Tewas Pertimbangan Masa Depan, Kasus Pencurian Karburator di Mapolres Madiun Sepakat Selesai dengan Diversi  HPN, Bunda Rita Bersama Komunitas Wartawan Ponorogo Potong Tumpeng dan Doakan Jurnalis yang Telah Berpulang

Ngawi · 10 Mar 2019 16:40 WIB ·

EWS Tak Berfungsi, Kondisinya Memprihatinkan


 EWS Tak Berfungsi, Kondisinya Memprihatinkan Perbesar

NGAWI – Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Ngawi, Jawa Timur selama empat hari ternyata meninggalkan banyak catatan yang harus diselesaikan oleh pemerintah setempat. Seperti yang disampaikan Samsuhadi, Sekretaris Desa Kasreman, Kecamatan Geneng Ngawi ini.

Menurutnya, air luapan Kali Madiun yang menggenangi pemukiman datangnya cukup mendadak. Tidak ada peringatan dini seperti tiga tahun lalu yakni suara sirene dari EWS (Early Warning System). Ia minta keberadaan EWS yang terpasang di atas Kali Madiun bisa berfungsi lagi.

“Kalau dulu ada suara sirene yang berbunyi sebagai tanda datangnya akan banjir tetapi sekarang tidak. Iya minta alat itu (EWS-red) berfungsi,” ungkap Samsuhadi, Minggu, (10/3).

Keberadaan EWS atau alat pendeteksi banjir yang terpasang sejak 2013 kondisinya kini memprihatinkan. Alat tersebut terpasang di 7 titik diatas dua sungai besar antara Kali Madiun dan Bengawan Solo.

Sayangnya, usaha BPBD Ngawi kandas. Setiap kali menyurati Perum Jasa Tirta I untuk memperbaiki EWS yang rusak tidak direspon. Dalam hal ini pengelolaanya jelas dibawah Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) dengan menunjuk Perum Jasa Tirta I sebagai pihak ketiga yang bertanggung jawab penuh terhadap alat peringatan banjir itu.

Tidak sebatas itu, Samsuhadi pun minta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi melalui BPBD untuk tanggap terhadap pencegahan maupun penanganan korban banjir. Diakui, saat ini pihak desa sudah menerima perahu fiber dari pemerintah namun belum cukup. Terutama pengadaan pelampung harus dipersiapkan.

“Pelampung harus siap, sangat efektif untuk pertolongan korban banjir. Demikian juga alat komunikasi seperti radio HT harus dipersiapkan kalau terjadi banjir jelas listrik padam tentu komunikasi dengan handphone sulit juga,” terang Samsuhadi. (en*/ant)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Forkopimda Jatim Dampingi Presiden RI Resmikan Pasar Besar Ngawi

18 Desember 2021 - 00:01 WIB

Babak Penentu, Persepon Ungguli Persekama 2-1

18 November 2021 - 15:39 WIB

Kades Bicara SDGs Minta Sebagai Leadership Pembangunan Nasional NGAWI. Desa merupakan

10 Mei 2021 - 13:42 WIB

Peduli Sesama, Dharma Wanita Kantor Imigrasi Madiun Bagikan Sembako dan Mukena

8 Mei 2021 - 14:44 WIB

Di Madiun, Penyekatan Pemudik Dilakukan Di Tiga Titik Berikut Ini

4 Mei 2021 - 14:04 WIB

Urus Izin Tinggal Makin Mudah, Ada Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Inovasi Terbaru Kantor Imigrasi Madiun

1 Mei 2021 - 21:17 WIB

Trending di Daerah