NGAWI. Hampir separuh waktu musim panen padi di awal tahun 2019 ini, sejumlah petani yang ada di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur kembali meradang. Itu lantaran harga jual gabah tahun ini anjlok.
Harga gabah sebelumnya sempat dibeli oleh pedagang senilai Rp 4.700 per kilogram, namun tak lama berselang harga jual turun menjadi Rp 4.200 per kilogram.
“Bagaimana kami tidak meringis setelah harga gabah turun drastis hanya dalam beberapa hari setelah sempat dibeli oleh pedagang sebesar Rp 4.700 per kilogram,” kata Karni petani asal Kecamatan Paron, Ngawi, Sabtu, (03/02/2019).
Karni menambahkan, dirinya bersama petani lainnya tidak bisa berbuat banyak. Jika terus mengalami penurunan harga dikhawatirkan tidak bisa mengembalikan biaya produksi yang tinggi.
“Kami berharap pemerintah memberikan perhatian khusus kepada petani kecil agar dapat menjaga dan mengawal stabilitas harga gabah di kalangan pengumpul sehingga petani tidak merasa dirugikan,” katanya.
Sebelumnya Marsudi Kepala Disperta Ngawi mengatakan turunya harga gabah dipengaruhi pasar. Apalagi kwalitas gabah pada musim ini rata-rata kondisinya basah setelah roboh. (en*)