NGAWI. Suhu politik mulai menghangat jelang Pilkada Ngawi 2020 meski yang ‘pasti’ masih malu keluar kandang menyuarakan kredibilitasnya. Padahal keberadaan orang ‘pasti’ tersebut diyakini punya modal segalanya baik SDM, finansial, pengalaman politik maupun kendaraan politik.
Gus Anam yang mempunyai nama lengkap Khoirul Anam Mukmin pesohor politik Ngawi mempunyai penilaian tersendiri dalam menyikapi tirai/kelambu tentang siapa dia yang bakal macung berduet di perebutan kursi Ngawi 1 dan 2. Menurut Ketua DPC PKB Ngawi itu menjelaskan, peta politik untuk Ngawi lima tahun sudah terbaca. Menurutnya sosok orang pasti itu tidak lain Ony Anwar (Wakil Bupati Ngawi sekarang-red).
“Pada prinsipnya siapapun diperbolehkan maju bahkan secara yuridis sudah diatur asal memenuhi standartnya. Tapi untuk menjadi calon bupati itu jangan coba-coba daripada diguyu tengu (kutu-red),” ucap Gus Anam, Sabtu, (07/09/2019).
Ditegaskan Gus Anam yang bukan orang kaleng-kaleng mengingat akan namanya yang juga pengasuh Ponpes Al Hidayah Sondrean Kendal ini menghendaki masyarakat harus cerdas menyikapi drama politik menjelang perebutan kursi Bupati dan Wakil Bupati Ngawi.
Kenapa demikian, seorang figur dari calon pemimpin apalagi kelas bupati tentu mempunyai kriteria yang hebat ‘sebenarnya’ bukan asal mengaku hebat. Dibutuhkan sosok yang sangat misioner, punya program yang jelas untuk lima tahun kedepan bukan sekedar janji diatas baliho atau banner dipinggir jalan.
Selain itu tandasnya, paling tidak harus pernah memimpin partai besar di daerah, mempunyai pengalaman/pemahaman politik yang cukup dan itu bisa ditambah lagi tidak sekedar menebar teori akan program kerakyatan. Kata Gus Anam, diakui atau tidak figur Ngawi kedepan masih wajah lama namun cukup milenial dari sisi orientasi program kerja.
“Sekali lagi jangan coba-coba lebih baik introspeksi diri jika untuk mengalahkan nama-nama besar. Kalau kepengen kursi itu (bupati-red) monggo silahkan tapi harus diukur kemampuanya jangan asal mempunyai modal langsung macung tanpa kendaraan jelas meskipun independen boleh,” ungkap Gus Anam. (pr)