NGAWI. Sehari menjelang pemungutan suara Pemilu 2019 petugas terpaksa menggunakan perahu gethek untuk mengangkut logistik ke wilayah terpencil. Pemandangan seperti itu terlihat di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi, Selasa, (16/04/2019).
Sekitar lima petugas PPS Desa Sidolaju terpaksa menggunakan jalur Bengawan Solo dengan memanfaatkan satu unit perahu gethek untuk mengangkut logistik. Kotak maupun surat suara dan perlengkapan coblosan lainya diantarkan ke 6 TPS yang ada di dua dusun yakni Tanon dan Dlaju.
Karninto petugas PPS mengatakan lokasi TPS yang ada di dua dusun tersebut memang cukup terisolir. Jika melalui darat bisa dilakukan hanya saja harus memutar jauh melewati kawasan hutan dengan medan jalan rusak. Tentu dengan kondisi seperti itu sulit dilakukan menggunakan kendaraan.
“Untungnya Bengawan Solo pas distribusi logistik tidak banjir. Kalau banjir jelas akan menyulitkan kita terkendala apalagi lokasi TPS nya sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor,” terang Karninto.
Ungkapnya, pengiriman logistik melalui jalur Bengawan Solo cukup beresiko mengingat kotak suara TPS berbahan karton. Sehingga kalau nantinya jatuh ke air dikhawatirkan mengalami kerusakan. Tambah Karninto, jumlah DPT yang ada di dua dusun baik Tanon maupun Dlaju tercatat 1.400 orang pemilih. (eni*)