Rolling Class Politik Ngawi Terus Berjalan, Siapa Diuntungkan?
NGAWI. Episode politik lima tahunan di daerah melalui Pilkada di wilayah Jatim bakal digelar 2020. Dari sekian daerah yang patut disorot dari nuansa politiknya adalah Ngawi. Mengingat Ngawi laju politiknya selama 20 tahun terakhir terbilang jalan ditempat.
Dua dasawarsa ini bukan waktu yang singkat jika diukur dalam frame kepentingan politik. Terus kepentingan politik seperti apa? ada sebagian masyarakatnya menilai selama itu terjadi hegemoni politik. Tidak dipungkiri lagi masyarakatnya ada kecenderungan pengen perubahan.
Namun berbanding lurus dengan kepentingan politik dinamis hasil demokrasi lima tahunan. Pun diketahui, lima tahun terakhir kepemimpinan Kanang (Budi Sulistyono) selaku Bupati Ngawi dianggap membawa perubahan sosial masyarakatnya.
Sebaliknya bak dibelakang layar, reformasi birokrasi yang tertuang dalam Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019 belum berjalan sepenuhnya didaerah ini. Diakui atau tidak, potensi masalah birokrasi di Ngawi perlu segera ditindaklanjuti.
Bisa berkaca mata dari hadirnya kelembagaan yang belum berorientasi pada birokrasi yang efisien dan ramping. Hal ini mengakibatkan jenjang pengambilan keputusan menjadi panjang.
Dalam program pengembangan perekonomian, Ngawi sangat ‘belepotan’ menghadirkan investor masuk sebagai satu indikator pematik peningkatan indeks menuju kesejahteraan masyarakatnya. Iya, kawasan industri yang digadang Kanang di wilayah Ngawi utara belum memperlihatkan gregetnya.
Alhasil, masyarakatnya pun menilai panggung politik apa yang seharusnya dibangun untuk lima tahun kedepan. Lagi-lagi satu kalimat perubahan birokrasi seringkali menghiasi argumen politik. Melihat dari perjalanan panjang politik Ngawi perlu dihadirkan segera sosok yang fresh and clean.
Alternatifnya, mungkin figur berlatar belakang dari non partisan. Diasumsikan, Pilkada Ngawi 2020 sebagai titik awal pola politik yang berjalan. Sekarang siapa yang diuntungkan, jawabanya tidak lain adalah sejauh mana tingkat pendidikan politik masyarakat Ngawi. (pr)