PENYELENGGARA Pemilu di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pacitan, akhirnya diresmikan. Jumlahnya, mencapai 13.020 orang. Seluruhnya dilantik secara bersamaan pada Kamis (25/1) kemarin. Serentak di 172 desa dan 12 kecamatan se-Pacitan.
Ada momen menarik pasca pelantikan KPPS kemarin. Pertama adalah para KPPS ini diminta menanam bibit pohon di wilayahnya masing-masing. Rupanya, hal ini juga terjadi di seluruh Indonesia. Bahkan, momen ini berhasil dicatatkan KPU RI dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori penanaman bibit pohon terbanyak secara serentak oleh anggota penyelenggara Pemilu terbanyak.
Tidak cukup satu rekor. Ada dua rekor lainnya yang dipecahkan KPU RI pada hari istimewa itu. Sehingga, totalnya ada tiga rekor sekaligus. Dua rekor lainnya yaitu rekor pelantikan secara serentak anggota penyelenggara Pemilu terbanyak dan rekor bimbingan teknis secara serentak kepada anggota penyelenggara Pemilu terbanyak.
Di Pacitan, selain momen penanaman bibit pohon, usai pelantikan seluruh KPPS terlantik juga langsung menerima Petikan Keputusan tentang pengangkatannya sebagai KPPS. Tidak hanya fotokopi Salinan Keputusan, tetapi adalah petikan asli bercap basah, yang tiap lembarnya tertulis nama-nama KPPS bersangkutan. Momen tersebut, saya minta untuk diabadikan khusus dalam sebuah foto yang menunjukkan seluruh KPPS memamerkan Petikan Keputusannya masing-masing.
Saya tidak tahu apakah daerah lain melakukan hal serupa. Tapi pembagian Petikan Keputusan secara serta merta pasca pelantikan ini saya harapkan menjadi legacy positif yang saya rintis selama menjadi Divisi Hukum dan Pengawasan di KPU Pacitan. Dengan jumlah yang tidak sedikit, produk hukum tersebut tetap dikerjakan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
Malam menjelang pelantikan, saya sempat mengecek kesiapan pelantikan di Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari. Pelaksanaan pelantikan di desa ini, akan terintegrasi dengan pelantikan KPPS se-Indonesia yang dilakukan KPU RI melalui media daring. Selain Jatimalang, wilayah lain di Pacitan yang akan mengikuti pelantikan dengan zoom meeting tersebut adalah Desa Donorojo Kecamatan Donorojo, Desa Ketro Kecamatan Kebonagung dan Desa Purworejo Kecamatan Pacitan.
Hari-H pelantikan, saya berkesempatan menyaksikan pelantikan KPPS di Desa Donorojo, Kecamatan Donorojo. Saya juga mendapat kehormatan untuk turut menanam bibit pohon alpukat. Nandur katresnan alias menanam kasih sayang kalau istilahnya teman-teman Donorojo. Istimewa sekali momentum hari itu.
Usai pelantikan, agenda berikutnya adalah bimbingan teknis (bimtek). Ada teman-teman PPK yang membuat kebijakan pasca KPPS dilantik langsung dibekali dengan bimtek. Ada yang membagi jadwal untuk bimtek secara maraton dalam setiap harinya pasca pelantikan. Bahkan, dalam sepekan kemarin, kami di KPU Pacitan terjadwal untuk melakukan monitoring bimtek di sejumlah wilayah desa di Pacitan.
Saya sendiri, terjadwal monitoring pada hari Sabtu (27/1) di Desa Pagutan, Kecamatan Arjosari. Di tempat ini, PPK Arjosari mengumpulkan KPPS di tiga desa: Pagutan, Arjosari dan Gunungsari. Selain itu, pada Minggu (28/1) akhir pekan kemarin, saya juga terjadwal monitoring bimtek di Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku.
Dalam kesempatan tersebut, selain menyampaikan ucapan selamat atas pelantikannya, saya menekankan kepada teman-teman KPPS untuk cermat dalam memberikan pelayanan kepada pemilih. Baik pemilih utama yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), pemilih pindah memilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) maupun pemilih yang berstatus Daftar Pemilih Khusus (DPK). Selain itu, saya sampaikan pula pentingnya memahami alur pemungutan dan penghitungan suara, hingga pengisian C-Hasil, C-Hasil Salinan berikut penggunaan aplikasi Sirekap.
Bimtek ini dipandu langsung teman-teman PPK dan PPS setempat. Namun, sebelum pasukan adhoc ini memandu jalannya bimtek, mereka terlebih dahulu dibekali materi mengenai bimtek tersebut. Pemberian materi ini, dilakukan KPU Pacitan di awal pekan kemarin. Tepatnya Senin (22/1), dalam tajuk Training of Trainers (ToT) fasilitator bimtek KPPS.
Kegiatan ToT ini dilakukan secara massal. Mengundang seluruh PPK dan PPS se-Pacitan. Mengingat jumlahnya yang besar dan kapasitas tempat di Pacitan yang terbatas, bimtek digelar selama satu hari di dua tempat. Yakni di Gedung Yayasan Amal Bhakti Ibu (YABI) untuk enam kecamatan berikut PPS-nya dan sisanya dipusatkan di Gedung Karya Dharma.
Secara bergantian, kami di KPU Pacitan memberikan pembekalan dalam ToT tersebut. Karena lokasinya ada di dua tempat, pembekalan tersebut akhirnya dilakukan secara mobile. Saya sendiri kebagian memberikan materi mengenai tata kerja, kode etik dan kode perilaku.
Di samping itu, pada sepekan terakhir juga dilangsungkan sejumlah agenda lain. Di antaranya pada Rabu (24/1) dilakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan melibatkan pemilih dan penyelenggara di TPS secara langsung. Lokasinya dipusatkan di TPS 002 Desa Purwoasri Kecamatan Kebonagung. Sebanyak 233 pemilih, terlibat dalam momen tersebut. Simulasi ini juga disaksikan seluruh PPK yang membidangi teknis penyelenggaraan.
Pada sepekan terakhir, gudang logistik KPU Pacitan juga terus bergerak. Pasca berakhirnya proses sortir dan pelipatan surat suara, giliran tahapan pengepakan mulai dikebut. Kali ini, teman-teman PPK yang membidangi logistik juga dilibatkan langsung. Walhasil, dalam sepekan terakhir, mereka “berdinas” sementara di gudang logistik KPU Pacitan yang berada pada kompleks gudang Perum Bulog Pacitan. (*)
Tulisan ke-79/Edisi 22-28 Januari 2024
