Sentuh PDB 9,9 Persen Sektor UMKM Kehilangan Induk

- Jurnalis

Minggu, 10 Februari 2019 - 00:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NGAWI – Kontribusi sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap produk domestik bruto (PDB) semakin menggeliat dalam lima tahun terakhir. Terbukti kehadiran UMKM di Ngawi, Jawa Timur dari sisi PDB mampu menyentuh angka 9,9 persen alias mutlak.

Sayang, daya rangsang untuk memacu perekonomian sektor bawah yang dilakukan Dinas Koperasi dan PKM Ngawi masih berjalan ditempat. Bahkan terkesan lupa akan tupoksinya.

Yuwono Kartiko yang kerap disapa King anggota DPRD Ngawi dari PDIP menilai pihak birokrat harus semaksimal mungkin mengakusisi keberadaan UMKM. Selama ini untuk mengembangkan terutama usaha mikro masih terganjal legalitas juga modal usaha.

“Kalau kwalitas produk UMKM jangan ditanya lagi sekarang yang perlu dibenahi adalah sektor legalitas. Ditambah persoalan modal belum lagi persoalan market jangan sampai pemerintah daerah melalui dinasnya hanya jalan ditempat. Ayo berikan stimulan,” ungkap King, Sabtu, (09/02/2019).

Baca Juga :  Lagi, Dinkes Ngawi Dapat Jatah DBHCT Terbesar

Cetusnya, terkait dengan tugas dan fungsinya maka Dinkop dan PKM ini dapat memberikan informasi mengenai persuratan industri, koperasi, dan perdagangan seperti Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Izin Usaha, surat Ijin Usaha Perusahaan Perantara Perdagangan Properti (SIU-P4), hingga Surat Izin Usaha Jasa Survey.

Mengingat sektor UMKM juga telah membantu penyerapan tenaga kerja. Secara nasional dalam lima tahun terakhir serapan tenaga kerja dari sektor UMKM tembus 97,22 persen daripada sebelumnya 96,99 persen.

Baca Juga :  KPU Wacanakan TPS Di Gontor Putri

“Di Ngawi ini sektor UMKM nya luar biasa. Namun kurang tertata sudah kewajibanya kita melakukan pengawasan terus,” ucapnya.

Tambahnya, penataan usaha perekonomian harus mampu menyentuh pada subnya. Pada rujukan kali ini kata King sektor kuliner dan kerajinan yang menjadi sentra produksi sebagian masyarakat Ngawi belum tergarap secara maksimal.

Para Pedagang Kali Lima (PKL) masih diibaratkan anak ayam tanpa induk. Seharusnya dikelola melalui manajemen yang jelas. Belum lagi sentra produksi kerajinan harus kompetitif lagi menyiasati pasar. Pada kenyataanya semua program yang menyasar ke UMKM masih tumpang tindih. (pr)

Berita Terkait

Bareng Perhutani dan Pemda, IJTI Mataraman Sedekah Oksigen di Sendang Ngiyom
Kolong Kelitik Lorok, Camilan Khas Pacitan Renyah dan Gurih
Pemkab Pacitan Fasilitasi Peningkatan Digitalisasi Administrasi Desa melalui Aplikasi Simanis Desa
Produk Berkualitas Jadi Kunci Eksistensi Industri Genteng Batu Bata Desa Ploso
Di Madiun, Penyekatan Pemudik Dilakukan Di Tiga Titik Berikut Ini
Urus Izin Tinggal Makin Mudah, Ada Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Inovasi Terbaru Kantor Imigrasi Madiun
Luncurkan Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Petugas Kantor Imigrasi Madiun Jemput Bola Layani WNA
Siasat 3Second Bertahan di Tengah Pandemi, Buka Family Store ke-31 di Kota Madiun

Berita Terkait

Minggu, 24 November 2024 - 23:21 WIB

Kolong Kelitik Lorok, Camilan Khas Pacitan Renyah dan Gurih

Jumat, 22 November 2024 - 10:45 WIB

Pemkab Pacitan Fasilitasi Peningkatan Digitalisasi Administrasi Desa melalui Aplikasi Simanis Desa

Jumat, 1 November 2024 - 21:14 WIB

Produk Berkualitas Jadi Kunci Eksistensi Industri Genteng Batu Bata Desa Ploso

Selasa, 4 Mei 2021 - 14:04 WIB

Di Madiun, Penyekatan Pemudik Dilakukan Di Tiga Titik Berikut Ini

Sabtu, 1 Mei 2021 - 21:17 WIB

Urus Izin Tinggal Makin Mudah, Ada Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Inovasi Terbaru Kantor Imigrasi Madiun

Sabtu, 1 Mei 2021 - 20:59 WIB

Luncurkan Aplikasi PECEL PINCUK JOSS, Petugas Kantor Imigrasi Madiun Jemput Bola Layani WNA

Minggu, 28 Maret 2021 - 09:52 WIB

Siasat 3Second Bertahan di Tengah Pandemi, Buka Family Store ke-31 di Kota Madiun

Kamis, 25 Maret 2021 - 09:32 WIB

Tingkatkan Nilai Tambah Bidang Agroindustri, Kabupaten Madiun Siap Jadi Sentral Kopi dan Coklat

Berita Terbaru